Pola Tidur Bayi Baru Lahir: Hal yang Normal dan Kapan Perlu Dikhawatirkan

10 Februari 2025 13:51
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Untuk membantu bayi mengembangkan kebiasaan tidur yang sehat, orang tua bisa memulai rutinitas tidur yang lembut, seperti mandi air hangat dan memberi makan pada jam yang konsisten.

Sahabat.com - Bayi baru lahir sering kali memiliki pola tidur yang tidak teratur, yang bisa membingungkan para orang tua. Pola tidur ini dipengaruhi oleh perkembangan otak bayi yang belum sempurna, serta kebutuhan untuk sering menyusu. 

Meskipun tampaknya mengganggu, penting bagi orang tua untuk mengetahui apa yang termasuk dalam pola tidur normal dan kapan harus waspada terhadap masalah kesehatan. Dr. Gopal Agrawal, seorang dokter anak dan neonatologi di Cloudnine Group of Hospitals, Gurugram, memberikan wawasan tentang pola tidur bayi baru lahir dan tanda-tanda yang perlu diperhatikan.

Bayi yang baru lahir tidur rata-rata 14 hingga 17 jam sehari. Namun, tiduran ini terbagi dalam periode-periode singkat sekitar 2-4 jam. Mereka tidak memiliki ritme sirkadian atau pola tidur siang dan malam yang teratur karena jam biologis mereka belum berkembang. 

Selain itu, siklus tidur bayi hanya berlangsung sekitar 50–60 menit, berbeda dengan orang dewasa yang memiliki siklus tidur sekitar 90 menit. Pada siklus tidur REM (Rapid Eye Movement), bayi dapat bergerak-gerak, tersenyum, atau mengeluarkan suara-suara kecil. Ini merupakan tanda perkembangan otak yang sehat.

Apa yang Normal dalam Pola Tidur Bayi Baru Lahir?

Bayi baru lahir sering terbangun, terutama untuk menyusu. Bayi biasanya bangun setiap 2 hingga 3 jam. Pola tidur yang tidak teratur juga biasa terjadi, di mana bayi sering tidur di siang hari dan terbangun di malam hari. Pada usia 3 hingga 4 bulan, bayi mulai mengonsolidasikan waktu tidur malam mereka. Suara mendengus atau berisik saat tidur juga normal karena sistem pernapasan mereka masih berkembang. Tidur siang yang singkat sekitar 20-40 menit juga merupakan hal yang wajar pada usia ini.

Kapan Harus Khawatir?

Meski sebagian besar perilaku tidur bayi adalah hal yang normal, ada beberapa tanda yang menunjukkan masalah. Jika bayi kesulitan dibangunkan untuk menyusu atau tampak sangat lesu, ini bisa menjadi tanda masalah. Tidur berlebihan (lebih dari 18–20 jam sehari) disertai dengan pemberian makanan yang buruk atau mudah tersinggung juga perlu diwaspadai. 

Jika bayi tidur lebih sedikit dari 14–17 jam, atau mengalami gangguan pernapasan seperti apnea atau mengi, segera konsultasikan dengan dokter. Kegelisahan berlebihan atau tangisan yang tak dapat dihentikan juga bisa menjadi tanda adanya masalah seperti kolik atau intoleransi makanan.

Cara Mendukung Pola Tidur yang Sehat

Untuk membantu bayi mengembangkan kebiasaan tidur yang sehat, orang tua bisa memulai rutinitas tidur yang lembut, seperti mandi air hangat dan memberi makan pada jam yang konsisten. Penting juga untuk menciptakan lingkungan tidur yang aman dengan menempatkan bayi di kasur keras tanpa bantal atau boneka. 

Orang tua disarankan untuk mengenali tanda-tanda kantuk dan menidurkan bayi sebelum mereka terlalu lelah. Selama siang hari, ciptakan lingkungan yang terang, dan pada malam hari, hindari aktivitas yang merangsang.

Jika pola tidur bayi sangat tidak biasa atau orang tua khawatir tentang kesehatan bayi, segera hubungi dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment