Pria AS Meninggal Akibat Virus Nyamuk Langka, Kasus Meningkat

17 Oktober 2024 16:10
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), ensefalitis kuda timur disebabkan oleh virus yang menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Meskipun tergolong langka, penyakit ini sangat serius, dengan sekitar 30% pasien yang mengalami bentuk parah meninggal dunia. Banyak penyintas juga mengalami masalah neurologis yang berkepanjangan.

Sahabat.com - Seorang pria di Amerika Serikat meninggal dunia minggu lalu setelah berjuang selama lima tahun melawan virus langka yang ditularkan oleh nyamuk. Virus ini diketahui memiliki tingkat kematian hampir 30% di antara pasien yang terinfeksi. Penyakit ini kembali muncul di beberapa wilayah di Pantai Timur, menciptakan kekhawatiran di masyarakat.

Richard Pawulski, 49, warga Colchester, Connecticut, tertular ensefalitis kuda timur (EEE) saat berkebun di halaman belakang rumahnya pada Agustus 2019. Menurut laporan dari New York Post, meskipun beberapa pasien selamat dari infeksi awal, banyak yang mengalami gangguan neurologis jangka panjang. Ketika Pawulski pertama kali menunjukkan gejala, ia mengalami migrain hebat dan muntah empedu, namun dokter kesulitan mendiagnosisnya.

"Saya tidak bercanda ketika mengatakan hidup Anda dapat berubah dalam sekejap, karena itulah yang terjadi pada kami," ungkap Amellia Pawulski, 18, putri Richard yang berduka.

Richard menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 02:30 dini hari Senin, seminggu setelah dirawat di rumah sakit. Menurut Amellia, dokter menyatakan bahwa "tidak banyak lagi" yang dapat dilakukan untuk ayahnya.

Apa Itu Ensefalitis Kuda Timur (EEE)?

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), ensefalitis kuda timur disebabkan oleh virus yang menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Meskipun tergolong langka, penyakit ini sangat serius, dengan sekitar 30% pasien yang mengalami bentuk parah meninggal dunia. Banyak penyintas juga mengalami masalah neurologis yang berkepanjangan. Gejala EEE dapat mencakup demam, sakit kepala, muntah, diare, kejang, perubahan perilaku, dan kantuk.

Hingga saat ini, tidak ada vaksin atau obat yang tersedia untuk mencegah atau mengobati ensefalitis kuda timur. Oleh karena itu, warga di daerah endemis virus ini diimbau untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk.
 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment