Rahasia Alami dari Teh Hijau dan Vitamin B3 Bisa Jadi Harapan Baru Alzheimer

19 Agustus 2025 13:02
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal GeroScience ini mengungkap peran nicotinamide—bentuk vitamin B3—dan epigallocatechin gallate, antioksidan utama dalam teh hijau.

Sahabat.com - Kabar baik datang dari dunia sains. Para peneliti di University of California, Irvine, menemukan bahwa dua senyawa alami mampu meremajakan sel otak yang menua sekaligus membersihkan penumpukan protein berbahaya yang terkait dengan penyakit Alzheimer. 

Temuan ini menjadi secercah harapan baru bahwa alam ternyata menyimpan kunci dalam melawan salah satu penyakit otak paling ditakuti di dunia.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal GeroScience ini mengungkap peran nicotinamide—bentuk vitamin B3—dan epigallocatechin gallate, antioksidan utama dalam teh hijau. 

Kedua senyawa tersebut mampu mengembalikan kadar guanosine triphosphate (GTP), molekul penting yang menjadi sumber energi sel otak. 

Dalam percobaan laboratorium, sel otak tikus yang sudah menua dan menunjukkan gejala Alzheimer mampu pulih setelah diberi kombinasi dua senyawa alami ini. Energi sel meningkat, stres oksidatif berkurang, dan gumpalan protein amyloid yang menjadi ciri khas Alzheimer berhasil dibersihkan.

“Seiring bertambahnya usia, otak mengalami penurunan energi neuron sehingga kemampuannya membersihkan protein rusak juga ikut melemah,” jelas Gregory Brewer, penulis utama penelitian dan profesor di UC Irvine. 

“Kami menemukan bahwa mengembalikan energi sel dapat membuat neuron kembali menjalankan fungsi pentingnya.”

Hanya dengan 24 jam perlakuan menggunakan vitamin B3 dan antioksidan teh hijau, kadar energi sel meningkat setara dengan neuron muda. Hasilnya, metabolisme energi menjadi lebih baik, fungsi pembersihan sel aktif kembali, dan protein amyloid yang menumpuk bisa diatasi. 

Brewer menambahkan, “Studi ini menyoroti GTP sebagai sumber energi otak yang sebelumnya kurang diperhatikan. Dengan memanfaatkan senyawa yang sudah tersedia sebagai suplemen, kita mungkin punya jalur baru untuk melawan penurunan fungsi otak akibat usia maupun Alzheimer.”

Namun ia mengingatkan bahwa penelitian lebih lanjut tetap diperlukan, terutama terkait cara terbaik dalam pemberian terapi. Studi klinis sebelumnya menunjukkan bahwa konsumsi nicotinamide secara oral tidak begitu efektif karena cepat terinaktivasi dalam aliran darah. 

Meski begitu, penemuan ini memperlihatkan potensi besar bahwa terapi alami bisa suatu hari nanti menjadi bagian penting dalam mencegah bahkan mengatasi Alzheimer.

Dengan semakin banyaknya orang di dunia yang berisiko mengalami penurunan fungsi otak seiring bertambahnya usia, penelitian ini membuka pintu baru bahwa alam, melalui vitamin sederhana dan teh hijau, mungkin menyimpan rahasia kesehatan otak yang luar biasa.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment