Rahasia Awet Muda Terungkap! Ilmuwan Temukan Zat Makanan yang Bisa “Menipu” Sel Agar Tetap Muda

09 Oktober 2025 11:21
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Peneliti yang dipimpin oleh Anne Spang menemukan bahwa molekul RNA dalam makanan bisa meningkatkan daya tahan tubuh terhadap kerusakan protein yang biasanya terjadi seiring bertambahnya usia.

Sahabat.com - Ilmuwan dari University of Basel, Swiss, baru saja menemukan fakta menarik tentang makanan dan proses penuaan. 

Dalam penelitian yang dilakukan pada cacing mikroskopis Caenorhabditis elegans, mereka menemukan bahwa nutrisi tertentu justru dapat memicu stres ringan pada sel tubuh—namun bukan stres yang merusak. 

Stres kecil ini ternyata membantu tubuh menjaga vitalitas dan memperlambat proses penuaan alami.

Kini, manusia memang hidup lebih lama, tapi pertanyaannya bukan hanya “berapa lama kita hidup?” melainkan “seberapa sehat kita di usia lanjut?”. 

Itulah yang disebut dengan healthspan, yaitu lamanya seseorang bisa hidup dalam kondisi fisik dan mental yang prima.

Peneliti yang dipimpin oleh Anne Spang menemukan bahwa molekul RNA dalam makanan bisa meningkatkan daya tahan tubuh terhadap kerusakan protein yang biasanya terjadi seiring bertambahnya usia. 

“Molekul ini mencegah pembentukan gumpalan protein berbahaya yang sering dikaitkan dengan penyakit penuaan,” jelas Spang. 

Hasil riset mereka dipublikasikan di jurnal Nature Communications.
Seiring bertambahnya usia, tubuh makin sulit membersihkan protein yang rusak. Jika dibiarkan, protein ini bisa menumpuk dan memicu penyakit seperti Alzheimer atau Parkinson. Namun, tim peneliti menemukan bahwa diet seimbang mampu memicu sistem perlindungan alami tubuh.

Menurut Emmanouil Kyriakakis, penulis utama studi ini, “RNA dari makanan diserap di usus dan mengaktifkan mekanisme kontrol kualitas sel untuk melindungi tubuh dari stres.” 

Ia menambahkan bahwa stres ringan ini justru melatih tubuh agar lebih tangguh terhadap kerusakan protein.

Penelitian ini juga membuktikan bahwa makanan bisa mengaktifkan proses alami bernama autophagy — sistem pembersihan sel yang mendaur ulang protein rusak agar tidak menumpuk. 

“Kami terkejut melihat bahwa usus ternyata bisa berkomunikasi dengan organ lain,” kata Kyriakakis. 

“Efek perlindungannya bukan hanya di usus, tapi juga pada otot dan seluruh tubuh.”

Cacing yang diberi makanan seimbang terlihat lebih aktif dan sehat meski sudah tua. 

“RNA dalam makanan memicu respons stres sistemik yang melindungi tubuh dari penggumpalan protein selama penuaan,” tambah Kyriakakis. 

“Itu sebabnya mereka bisa hidup lebih sehat lebih lama.”

Spang menegaskan bahwa apa yang kita makan sangat memengaruhi kesehatan di usia lanjut. 

“Komponen tertentu dalam makanan dapat merangsang mekanisme perlindungan alami tubuh,” ujarnya. 

“Sedikit stres ternyata bisa baik untuk kita.”

Walau penelitian ini baru dilakukan pada cacing, para ilmuwan tidak menutup kemungkinan bahwa efek serupa bisa terjadi pada manusia. Satu hal sudah jelas — apa yang kita makan hari ini bisa menentukan seberapa muda tubuh kita tetap terasa di masa depan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment