Rahasia Buah Leci: Kaya Antioksidan, Lindungi Otak, dan Berpotensi Lawan Kanker

03 September 2025 14:34
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penelitian terbaru mengungkap bahwa leci mengandung senyawa bioaktif seperti epicatechin, quercetin, anthocyanin, dan procyanidin yang bekerja sebagai antioksidan kuat.

Sahabat.com - Buah leci yang manis dan segar ternyata bukan sekadar camilan tropis, tapi juga menyimpan segudang manfaat kesehatan yang luar biasa. 

Penelitian terbaru mengungkap bahwa leci mengandung senyawa bioaktif seperti epicatechin, quercetin, anthocyanin, dan procyanidin yang bekerja sebagai antioksidan kuat. 

Senyawa ini mampu melawan radikal bebas, menurunkan peradangan, hingga berpotensi mencegah perkembangan penyakit kronis.

Bagian kulit dan biji leci ternyata mengandung konsentrasi tertinggi dari senyawa tersebut, sehingga sering dijadikan bahan penelitian untuk nutraseutikal dan makanan fungsional. 

Uji laboratorium menunjukkan ekstrak kulit leci mampu menetralkan radikal bebas dan meningkatkan kadar glutathione serta enzim pelindung tubuh lainnya.

Tak hanya itu, manfaat leci juga terlihat dalam perlindungan otak. Ekstrak biji leci terbukti membantu fungsi memori dan menurunkan kerusakan saraf pada hewan uji dengan diabetes tipe 2. 

Menurut penelitian, kandungan polifenol pada leci bisa mengaktifkan jalur antioksidan alami tubuh dan menekan peradangan saraf, sehingga diyakini dapat memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer maupun Parkinson. 

Para ahli menyebut, flavonoid pada buah seperti leci dapat menjaga ketahanan neuron dan mendukung kesehatan otak jangka panjang.

Penemuan menarik lainnya adalah potensi leci dalam melawan kanker. Ekstrak daun leci yang diolah menjadi nanopartikel perak terbukti bisa memicu kematian sel kanker melalui mekanisme apoptosis atau penghancuran diri sel. 

Selain itu, proanthocyanidin dari biji leci juga dikaitkan dengan efek menghambat pertumbuhan sel kanker, mencegah pembentukan pembuluh darah baru bagi tumor, hingga menekan enzim yang memicu penyebaran kanker.

Namun, ada hal penting yang perlu diperhatikan. Buah leci yang masih mentah mengandung zat berbahaya bernama MCPG, yang bisa menurunkan kadar gula darah drastis dan menyebabkan hipoglikemia, terutama pada anak-anak yang kekurangan gizi. 

Karena itu, para peneliti menegaskan bahwa konsumsi leci sebaiknya hanya dalam kondisi matang dan dalam jumlah wajar.

Meski hasil penelitian sejauh ini menjanjikan, para ilmuwan menekankan perlunya uji klinis lebih lanjut. 

Dr. Vijay Kumar Malesu, seorang peneliti bioteknologi, menegaskan bahwa “temuan mengenai manfaat leci sangat potensial, tetapi masih dibutuhkan penelitian manusia dengan standar dosis yang jelas, keamanan terukur, dan kontrol kualitas ketat sebelum benar-benar bisa diterapkan secara medis.”

Dengan segala khasiatnya, leci pantas disebut sebagai salah satu buah super yang bukan hanya memanjakan lidah, tetapi juga memberikan perlindungan bagi tubuh, mulai dari menjaga otak hingga berpotensi mencegah kanker. 

Jadi, menikmati leci matang dengan porsi yang tepat bisa menjadi langkah sederhana untuk mendukung kesehatan jangka panjang.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment