Sahabat.com - Banyak ibu hamil mengalami rasa takut menjelang persalinan, terutama saat akan melahirkan untuk pertama kali.
Namun, sebuah studi terbaru mengungkap alasan mengapa sebagian perempuan tetap tenang dan percaya diri menghadapi momen penting ini.
Penelitian gabungan dari Robert Gordon University di Skotlandia dan University of South Australia menunjukkan bahwa emosi positif dan rasa percaya diri dapat mengurangi rasa takut saat mendekati persalinan.
Studi ini melibatkan 88 ibu hamil trimester ketiga yang akan mengikuti kelas antenatal di wilayah timur laut Skotlandia. Hasilnya menunjukkan bahwa 12% peserta mengalami ketakutan yang tergolong berat.
Namun, perempuan yang memiliki hubungan sosial yang bermakna, berpikiran positif, dan yakin akan kemampuan dirinya melahirkan justru merasa lebih siap dan lebih tenang.
Dr. Katrina Forbes-McKay, penulis utama studi ini, mengatakan, “Selama ini banyak penelitian fokus pada dampak negatif dari ketakutan melahirkan, seperti lamanya proses persalinan, meningkatnya tindakan caesar darurat, hingga masalah kesehatan mental pascamelahirkan. Tapi studi kami justru mencari tahu apa yang bisa melindungi perempuan dari rasa takut itu.”
Ia menambahkan bahwa perawatan kehamilan seharusnya tak hanya fokus mengajarkan apa yang harus dilakukan saat persalinan, tetapi juga meyakinkan perempuan bahwa mereka mampu melakukannya.
Sementara itu, Prof. Tracy Humphrey dari UniSA menambahkan bahwa kesejahteraan mental adalah indikator paling kuat terhadap rasa takut melahirkan.
“Kesejahteraan mental itu termasuk rasa bahagia, memiliki tujuan hidup, dan hubungan sosial yang bermakna—hal-hal yang sering diabaikan dalam perawatan kehamilan,” ujarnya.
Faktor kedua yang berpengaruh adalah keyakinan diri untuk mengelola proses persalinan dengan berbagai teknik seperti pernapasan, relaksasi, dan visualisasi.
Menariknya, studi ini juga menemukan bahwa perempuan yang menjalani latihan relaksasi selama kehamilan mengalami peningkatan signifikan dalam kesehatan mental dan kepercayaan diri mereka, bahkan hingga beberapa minggu setelah persalinan.
Hal ini diungkapkan oleh Dr. Mo Tabib, dosen kebidanan dari Robert Gordon University yang memimpin studi ini sebagai bagian dari program doktoralnya.
“Temuan ini sangat sejalan dengan prioritas global dari WHO yang menekankan pentingnya kesehatan mental dan fisik ibu selama masa kehamilan,” kata Dr. Tabib.
Ia menambahkan bahwa dengan mengatasi rasa takut melalui pendekatan psikologis dan edukatif, ibu hamil bisa memiliki pengalaman melahirkan yang lebih positif, mengurangi kebutuhan tindakan medis, dan berkontribusi pada hasil kesehatan yang lebih baik bagi ibu dan bayi.
Peneliti kini mendorong adanya studi lebih besar dengan peserta yang lebih beragam untuk menguatkan hasil temuan ini dan mengubah pendekatan antenatal agar lebih berfokus pada pemberdayaan diri dan kesejahteraan mental.
0 Komentar
Waspada! Demam Tifus Bawaan Kutu Mulai Merebak, Ancaman Diam-diam untuk Anda dan Hewan Peliharaan
Olahraga Ringan Turunkan Risiko Serangan Jantung dan Kematian Dini pada Penderita Diabetes
Terlalu Lama Main Gadget Bisa Picu Risiko Jantung pada Anak, Tidur Cukup Jadi Penyelamat
Leave a comment