Sahabat.com - Pernah nggak sih kamu bingung kenapa kita tetap bisa tidur dan bangun dengan ritme yang hampir sama, padahal suhu sekitar sering banget berubah?
Misalnya, waktu kita bolak-balik dari panasnya luar ruangan ke dinginnya AC, tubuh kita tetap punya waktu tidur yang teratur.
Ternyata, ada "trik rahasia" yang dilakukan tubuh kita untuk menjaga jam biologis tetap stabil meskipun suhu berubah-ubah. Dan hal ini baru saja diungkap oleh tim peneliti dari Jepang!
Tim yang dipimpin oleh Gen Kurosawa dari RIKEN Center for Interdisciplinary Theoretical and Mathematical Sciences (iTHEMS) menemukan bahwa tubuh kita bisa menjaga siklus 24 jamnya tetap konsisten berkat satu proses cerdas bernama waveform distortion atau distorsi gelombang.
Singkatnya, saat suhu naik, ritme aktivitas gen kita nggak berubah total, tapi bentuk gelombangnya agak bergeser. Ini bikin waktu dalam satu siklus tetap stabil. Ibaratnya, ritmenya jadi agak miring tapi durasinya tetap sama.
Bayangkan kayak ayunan yang terus bolak-balik dengan irama tertentu. Nah, dalam tubuh kita, ayunan itu berupa naik-turunnya molekul mRNA yang mengatur produksi protein. Biasanya, makin panas suhu, makin cepat reaksi kimia berjalan. Tapi tubuh punya cara untuk "ngakalin" ini, supaya tetap selaras dengan siklus siang-malam.
Menurut Gen Kurosawa, “Penemuan kami menunjukkan bahwa distorsi gelombang adalah bagian penting dari cara jam biologis tetap akurat dan selaras, bahkan saat suhu berubah."
Penelitian ini nggak cuma berdasarkan teori. Mereka juga menganalisis data dari lalat buah dan tikus, dan hasilnya sesuai banget dengan prediksi. Di suhu yang lebih tinggi, memang terjadi distorsi gelombang seperti yang diperkirakan. Dan menariknya lagi, distorsi ini ternyata bikin jam tubuh jadi lebih tahan terhadap gangguan dari luar, kayak perubahan cahaya.
Ini penting banget karena kehidupan modern sering bikin siklus cahaya jadi kacau, apalagi kalau kamu kerja shift atau sering begadang.
Selain itu, para peneliti berharap ke depannya bisa menemukan mekanisme molekuler yang menyebabkan penurunan mRNA jadi lebih lambat saat suhu naik. Bisa jadi juga nih, distorsi gelombang ini bakal jadi biomarker untuk memahami gangguan tidur, jet lag, sampai penuaan.
Gen Kurosawa bahkan bilang, "Dalam jangka panjang, tingkat distorsi gelombang pada gen jam bisa membantu kita memahami pola universal dalam ritme tubuh—nggak cuma dalam biologi, tapi juga di sistem lain yang berbasis siklus."
Siapa sangka ya, tubuh kita punya cara sekompleks ini buat tetap “on time” setiap hari? Nggak heran kalau tidur kita bisa tetap nyenyak walau cuaca bikin tubuh serasa masuk oven atau kulkas!
0 Komentar
Ternyata ASI Punya Jam Alami, Waktu Penyimpanan Bisa Pengaruhi Tidur dan Imunitas Bayi
Terobosan Baru! Saraf Tulang Belakang Buatan di Lab Bisa Jadi Kunci Sembuhkan Kelumpuhan
Kehilangan Indra Penciuman Bisa Jadi Tanda Awal Alzheimer, Studi Ungkap Fakta Mengejutkan
Pemakaian Pemanis Buatan Ternyata Bisa Percepat Penuaan Otak
Satu Suntikan Antibiotik Ternyata Sama Ampuhnya untuk Sifilis
Morning Sickness Parah Bisa Hancurkan Harapan Ibu Hamil
Leave a comment