Rahasia Otak Tetap Muda: Diet Tinggi Lemak Ini Bisa Cegah Alzheimer

13 Oktober 2025 14:31
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Dengan bukti bahwa diet ketogenik dapat membantu menjaga energi otak dan menurunkan risiko Alzheimer, penelitian ini membuka jalan bagi pendekatan alami untuk melindungi otak agar tetap tajam dan muda lebih lama.

Sahabat.com - Peneliti dari University of Missouri-Columbia menemukan bahwa pola makan tinggi lemak dan rendah karbohidrat—yang dikenal sebagai diet ketogenik—dapat membantu menjaga kesehatan otak dan menurunkan risiko penyakit Alzheimer. 

Hasil studi menunjukkan bahwa diet ini mampu mempertahankan energi otak dan memperbaiki fungsi sel-sel saraf, terutama pada individu dengan risiko genetik tinggi terhadap Alzheimer. 

Makanan seperti ikan, daging, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran rendah pati, dan produk susu berlemak tinggi menjadi bagian penting dari pola makan yang menyehatkan otak ini.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Prof. Ai-Ling Lin bersama mahasiswanya Kira Ivanich, ditemukan bahwa tikus betina yang membawa gen APOE4—genetik yang meningkatkan risiko Alzheimer—mengalami peningkatan energi otak dan mikrobioma usus yang lebih sehat setelah menjalani diet keto dibandingkan kelompok yang mengonsumsi karbohidrat tinggi. Namun, efek yang sama tidak terlihat pada tikus jantan. 

“Saat kita makan karbohidrat, otak menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Tapi bagi pembawa gen APOE4, terutama perempuan, proses ini tidak berjalan efisien. Dengan diet keto, tubuh menghasilkan keton sebagai bahan bakar alternatif bagi otak, yang bisa membantu mencegah penurunan fungsi kognitif,” ujar Ivanich.

Temuan ini memperkuat pentingnya nutrisi presisi, yaitu pendekatan diet yang disesuaikan dengan kondisi genetik, jenis kelamin, dan mikrobioma tubuh seseorang. 

“Kita tidak bisa berharap satu jenis pola makan cocok untuk semua orang. Dengan mempertimbangkan faktor genetik dan usia, kita bisa menemukan cara yang paling efektif untuk melindungi otak sebelum gejala Alzheimer muncul,” kata Prof. Lin. 

Ia menekankan bahwa menjaga kesehatan otak sebaiknya dimulai jauh sebelum usia 65 tahun, ketika gejala penurunan daya ingat biasanya mulai tampak.

Melalui fasilitas canggih di Roy Blunt NextGen Precision Health Building, tim peneliti ini dapat melakukan pengujian cepat dari model hewan ke uji klinis manusia. Lin menilai kolaborasi lintas bidang di universitas tersebut mempercepat kemajuan penelitian mereka. 

“Kami bisa melakukan hampir semua eksperimen di kampus tanpa harus mengirim sampel ke luar. Ini adalah bentuk kerja sama ilmiah yang nyata—dampaknya akan jauh lebih besar saat kita bekerja bersama,” ujarnya.

Bagi Kira Ivanich, penelitian ini memiliki makna pribadi. 

“Nenek saya menderita Alzheimer, dan pengalaman itu membuat saya bertekad membantu orang lain menjaga kesehatan otak mereka,” katanya. 

Dengan bukti bahwa diet ketogenik dapat membantu menjaga energi otak dan menurunkan risiko Alzheimer, penelitian ini membuka jalan bagi pendekatan alami untuk melindungi otak agar tetap tajam dan muda lebih lama.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment