Rahasia Penuaan Terkuak: Protein Ini Bisa Picu Penyakit Otak Mematikan

04 September 2025 15:30
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Para ilmuwan menemukan bahwa perubahan molekuler saat usia bertambah dapat memicu penumpukan protein beracun yang merusak fungsi otak.

Sahabat.com - Sahabat, penelitian terbaru dari University of Cologne menemukan hubungan langsung antara penuaan dengan penyakit neurodegeneratif seperti ALS dan Huntington. 

Para ilmuwan menemukan bahwa perubahan molekuler saat usia bertambah dapat memicu penumpukan protein beracun yang merusak fungsi otak.

Tim peneliti yang dipimpin Profesor Dr. David Vilchez mempelajari cacing mikroskopis Caenorhabditis elegans untuk memahami jalur sinyal seluler yang berubah seiring bertambahnya usia. 

Fokus penelitian ini adalah protein bernama EPS8, yang ternyata semakin menumpuk saat menua. Protein ini mengaktifkan respons stres berbahaya yang memicu penumpukan protein abnormal dan akhirnya mempercepat neurodegenerasi.

“Kami senang bisa menemukan mekanisme molekuler yang mungkin menjelaskan bagaimana penuaan berkontribusi pada penyakit seperti ALS dan Huntington. Selama ini kita tahu usia adalah faktor risiko utama, tapi detail proses biologisnya masih misteri,” ujar Dr. Seda Koyuncu, penulis utama studi ini.

Menariknya, saat aktivitas EPS8 dikurangi, penumpukan protein beracun bisa dicegah dan fungsi saraf tetap terjaga. Hasil ini tidak hanya terlihat pada cacing, tetapi juga pada sel manusia yang dimodelkan untuk penyakit Huntington dan ALS. 

Profesor Vilchez menegaskan, “Sangat menggembirakan melihat mekanisme yang kami temukan pada cacing ternyata juga berlaku pada sel manusia. Ini menunjukkan betapa pentingnya organisme sederhana untuk memahami penyakit kompleks.”

Meski para ilmuwan belum sepenuhnya tahu bagaimana EPS8 menyebabkan akumulasi protein beracun, temuan ini menutup celah besar dalam penelitian dengan menunjukkan adanya kaitan langsung antara penuaan dan kerusakan saraf. 

Lebih jauh lagi, EPS8 kini dipandang sebagai target potensial terapi masa depan yang bisa memperlambat atau bahkan mencegah perkembangan penyakit otak terkait usia.

Temuan ini membuka harapan baru, bahwa memahami detail kecil dalam proses penuaan bisa menjadi kunci untuk mencegah penyakit neurodegeneratif yang selama ini ditakuti banyak orang.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment