Sahabat.com - Sahabat, tahukah kamu kalau vitamin B ternyata punya peran besar dalam menjaga kesehatan otak dan jantung kita?
Studi terbaru dari Tufts University mengungkap bahwa kekurangan vitamin B12 dan folat diam-diam bisa memicu penurunan fungsi kognitif, demensia, hingga penyakit jantung, bahkan puluhan tahun sebelum gejala muncul.
Delapan nutrisi penting yang termasuk dalam kelompok vitamin B kompleks ini bekerja sama untuk mendukung fungsi otak, pembuluh darah, hingga produksi DNA.
Menurut gastroenterolog Joel Mason dari Tufts University, vitamin B bekerja seperti tim yang saling melengkapi dalam proses penting di dalam sel.
Irwin H. Rosenberg, profesor emeritus dari Tufts University, menegaskan bahwa banyak kasus penurunan daya ingat pada usia lanjut sering diabaikan hubungannya dengan kekurangan vitamin B12.
“Defisiensi vitamin B12 sangat berkontribusi terhadap penurunan kognitif dan penyakit pembuluh darah yang akhirnya menyebabkan demensia, tapi hal ini sering tidak terdiagnosis dan jarang dilaporkan,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa gangguan kognitif bukan hanya Alzheimer, melainkan banyak bentuk disfungsi otak yang erat kaitannya dengan kesehatan pembuluh darah dan nutrisi.
Paul Jacques, peneliti senior di Tufts, menjelaskan bahwa tes darah standar sering kali tidak cukup untuk mendeteksi defisiensi B12. Dibutuhkan pemeriksaan tambahan seperti tes MMA dan homosistein untuk memastikan apakah benar tubuh kekurangan vitamin penting ini. Jacques menyebut bahwa kadar homosistein yang tinggi bisa menjadi tanda awal risiko demensia.
Kabar baiknya, penurunan fungsi otak akibat kekurangan vitamin B12 atau folat masih bisa diperlambat.
Rosenberg mengatakan, “Ada bukti bahwa cukup awal dalam perjalanan penurunan kognitif, kita bisa memperlambat proses tersebut jika penyebab dasarnya adalah defisiensi B12.”
Studi besar seperti Framingham Heart Study juga membuktikan bahwa kadar homosistein yang tinggi berhubungan dengan penyusutan otak dan risiko demensia lebih tinggi, sedangkan suplementasi vitamin B mampu memperlambat penyusutan otak serta meningkatkan daya ingat.
Selain melindungi otak, vitamin B juga punya peran dalam kesehatan jantung. Vitamin B2 atau riboflavin diketahui bisa membantu menurunkan tekanan darah pada orang dengan gen tertentu, sementara vitamin B3 atau niasin dapat menurunkan kolesterol jahat, meski harus dikonsumsi dengan dosis tinggi yang sering menimbulkan efek samping.
Bahkan, vitamin B6 kini diteliti karena potensinya dalam mengurangi peradangan kronis yang berhubungan dengan penyakit jantung, diabetes, hingga demensia.
Dengan semua temuan ini, para peneliti berharap pemeriksaan kadar vitamin B12 dan homosistein menjadi bagian rutin dalam evaluasi gangguan daya ingat, agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat.
Seperti kata Rosenberg, suplementasi vitamin yang murah bisa memberikan manfaat besar dibandingkan obat mahal yang seringkali hasilnya tidak lebih baik. Jadi, menjaga asupan vitamin B sejak dini bisa menjadi langkah sederhana namun sangat berharga untuk melindungi otak dan jantung kita.
0 Komentar
Mengejutkan! Alkohol Bisa Buka Jalan Bakteri Jahat Serang Hati
Wow! Sel Otak Ternyata Bisa Bantu Remaja Lebih Cerdas dan Lindungi dari Gangguan Mental
5 Rahasia Panjang Umur Gratis yang Jarang Orang Tahu, Nomor 3 Paling Susah Dilakukan!
Rahasia Umur Panjang: Ilmuwan Ungkap Cara Hidup Sehat Agar Tetap Kuat dan Panjang Umur
Leave a comment