Ramalan AI yang Mengejutkan: Siapa Saja Pasien Sirosis yang Paling Berisiko Meninggal?

23 Juli 2025 16:56
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Para peneliti baru saja membuktikan bahwa mesin pembelajar atau machine learning bisa jadi alat super untuk memprediksi nasib pasien sirosis yang dirawat di rumah sakit.

Sahabat.com - Bayangkan kalau rumah sakit punya bola kristal yang bisa memberi tahu dokter siapa saja pasien yang harus segera ditangani karena risiko kematian yang tinggi. Bukan fiksi, tapi kenyataan berkat teknologi kecerdasan buatan alias AI! 

Para peneliti baru saja membuktikan bahwa mesin pembelajar atau machine learning bisa jadi alat super untuk memprediksi nasib pasien sirosis yang dirawat di rumah sakit.

Dalam penelitian besar yang melibatkan data dari 121 rumah sakit di seluruh dunia, para ilmuwan memakai teknik analisis bernama random forest untuk menilai siapa saja yang kemungkinan besar bakal mengalami kondisi terburuk. Hasilnya? 

Jauh lebih akurat dibanding metode tradisional! Dan kabar baiknya, alat ini tetap bisa bekerja optimal meski hanya memakai 15 variabel penting dari pasien.

“Ini seperti punya bola kristal,” kata Dr. Jasmohan S. Bajaj, penulis utama penelitian ini. 

Ia menjelaskan kalau teknologi ini bisa bantu rumah sakit, pusat transplantasi, tim IGD, bahkan ICU untuk menentukan siapa yang perlu ditangani duluan dengan lebih tepat. 

Alat ini juga bisa diterapkan di negara maju maupun berkembang, bahkan sudah diuji keakuratan datanya pakai data veteran AS dan hasilnya tetap oke.

Yang bikin model ini keren adalah kemampuannya membagi pasien secara jelas ke dalam kategori risiko tinggi dan rendah. Jadi, penggunaannya enggak ribet dan bisa langsung diaplikasikan di dunia nyata. 

Penelitian ini juga jadi salah satu dari tiga studi yang baru diterbitkan oleh Asosiasi Gastroenterologi Amerika. Yang lainnya bicara soal organ failure pada pasien sirosis dan biomarker darah yang bisa mengukur risiko kematian selama dirawat.

Dr. Bajaj juga menegaskan pentingnya kesadaran soal penyakit liver. 

“Penyakit liver itu sebenarnya salah satu penyebab kematian yang paling diremehkan di dunia. Alkohol, hepatitis virus, dan keterlambatan diagnosis jadi penyebab utamanya,” ujarnya. 

Ia menambahkan bahwa saat pasien masuk rumah sakit, itu biasanya karena semua sistem pencegahan, screening, sampai perawatan primer sebelumnya udah gagal.

Teknologi seperti ini jadi harapan baru. Dengan prediksi yang akurat, siapa tahu angka kematian bisa ditekan dan pasien sirosis bisa punya peluang hidup yang lebih baik.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment