Rambut Rontok Setelah Melahirkan Bikin Panik? Ini Fakta dan Cara Mengatasinya

15 Desember 2025 15:02
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Ilustrasi ibu baru menyentuh rambutnya di depan cermin, menggambarkan kerontokan rambut pascamelahirkan yang umum terjadi.

Sahabat.com - Menjadi ibu baru penuh kejutan, bukan hanya soal kurang tidur dan rutinitas baru, tapi juga rambut yang tiba-tiba rontok berlebihan. Banyak perempuan kaget saat melihat helaian rambut menumpuk di kamar mandi beberapa bulan setelah melahirkan. Kondisi ini dikenal sebagai postpartum hair loss dan sebenarnya sangat umum terjadi.

Rambut rontok pascapersalinan bukanlah kebotakan permanen, melainkan proses alami akibat perubahan hormon, terutama penurunan drastis hormon estrogen setelah melahirkan. Saat hamil, kadar estrogen yang tinggi membuat fase pertumbuhan rambut bertahan lebih lama sehingga rambut tampak lebih tebal. Setelah persalinan, rambut-rambut tersebut masuk ke fase istirahat dan akhirnya rontok bersamaan, kondisi yang oleh dokter kulit disebut telogen effluvium.

Fenomena ini dialami mayoritas ibu baru. Beberapa survei bahkan menunjukkan lebih dari 90 persen perempuan mengalami kerontokan rambut di masa postpartum. Rambut rontok biasanya mulai terasa pada bulan ketiga atau keempat setelah melahirkan, mencapai puncaknya di sekitar bulan keempat, lalu perlahan berkurang hingga bayi berusia satu tahun.

Grace, seorang ibu yang mengalami fase ini, membagikan pengalamannya, “Saya ingat menemukan segenggam rambut di saluran air kamar mandi dan merasa benar-benar stres. Tapi perlahan semuanya membaik dan rambut saya mulai tumbuh kembali.” Kisah ini mewakili banyak ibu yang akhirnya menyadari bahwa kondisi ini hanya sementara.

Meski akan membaik dengan sendirinya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar rambut terlihat lebih sehat. Menggunakan sampo dan kondisioner khusus volume dapat membantu rambut tampak lebih tebal. Asupan nutrisi juga berperan penting, terutama vitamin B, zat besi, vitamin D, dan zinc. Banyak ibu memilih tetap mengonsumsi vitamin prenatal untuk membantu proses pertumbuhan rambut.

Pola makan seimbang, manajemen stres, dan cukup istirahat—meski terdengar sulit bagi ibu baru—juga berdampak besar. Jika kerontokan terasa sangat parah atau tidak membaik setelah satu tahun, konsultasi ke dokter kulit disarankan untuk memastikan tidak ada masalah lain seperti gangguan tiroid atau pola kebotakan tertentu.

Pada akhirnya, rambut rontok setelah melahirkan adalah bagian normal dari perjalanan menjadi ibu. Dengan waktu, perawatan sederhana, dan kesabaran, rambut akan kembali tumbuh dan kesehatan diri pun tetap terjaga.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment