Sahabat.com - Sahabat, waspadai prediabetes pada anak remaja, terutama bagi mereka yang memiliki kelebihan berat badan.
Sebuah studi besar yang dilakukan di Amerika Serikat menemukan bahwa remaja keturunan Asia dan Kepulauan Pasifik (Asian/PI) berisiko dua kali lipat lebih tinggi mengalami prediabetes dibandingkan remaja kulit putih yang memiliki berat badan serupa.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Adrian Matias Bacong dari Stanford University ini menganalisis lebih dari 37 ribu data medis remaja berusia 10–17 tahun. Hasilnya mengejutkan: hampir 27% remaja Asian/PI yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas terdeteksi memiliki kondisi prediabetes.
Bandingkan dengan angka 11,9% pada remaja kulit putih dengan kondisi tubuh serupa.
Tingginya angka prediabetes ini ternyata bervariasi menurut latar belakang etnis.
Remaja asal Asia Selatan memiliki prevalensi tertinggi sebesar 31%, disusul oleh anak-anak keturunan Hawaii dan Kepulauan Pasifik (32%), Filipina (28,2%), Tiongkok (25,9%), dan Vietnam (18,4%).
Dalam pernyataannya, para peneliti menekankan bahwa tren ini konsisten pada remaja laki-laki dan perempuan, serta tidak berbeda jauh antar kelompok berat badan.
Dr. Bacong mengatakan, “Skrining prediabetes sangat penting bagi populasi remaja Asia dan Pasifik yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, karena mereka termasuk kelompok yang sangat berisiko.”
Ia juga menambahkan bahwa pendekatan pencegahan perlu disesuaikan dengan karakteristik etnis dan budaya untuk hasil yang lebih efektif.
Prediabetes adalah kondisi saat kadar gula darah berada di atas normal, namun belum cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes tipe 2.
Tanpa intervensi gaya hidup seperti pola makan sehat dan aktivitas fisik teratur, kondisi ini bisa berkembang menjadi diabetes penuh, yang akan memengaruhi kualitas hidup seseorang sejak usia muda.
Data ini menjadi pengingat bagi kita semua—terutama orang tua dan tenaga kesehatan—agar lebih peka terhadap risiko tersembunyi pada anak remaja, terutama mereka yang tampak sehat namun memiliki berat badan berlebih. Cek kesehatan secara berkala, khususnya kadar gula darah, bisa menjadi langkah awal yang sangat berarti.
0 Komentar
Setiap Hari Kita Menghirup Puluhan Ribu Partikel Mikroplastik, Ini Dampaknya bagi Kesehatan
Alergi Kecoa Bisa Diatasi Tanpa Takut Dosis, Ini Kata Ahli
Rahasia Spirulina, Si Ganggang Ajaib yang Bisa Bantu Turunkan Tekanan Darah Secara Alami
Naik Skuter Listrik Ternyata 3 Kali Lebih Berisiko Masuk Rumah Sakit Dibanding Sepeda
Kebiasaan Tidur Ini Diam-Diam Bisa Mengacaukan Kesehatanmu
Perubahan Iklim Picu Risiko Diare Mematikan pada Anak-Anak
Remaja Asia dan Pasifik dengan Berat Berlebih Berisiko Dua Kali Lipat Alami Prediabetes
Leave a comment