Remaja Kanada yang Diduga Terkena Flu Burung dalam Kondisi Kritis

14 November 2024 11:07
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Dalam konferensi pers yang disiarkan langsung oleh Global News Kanada, Dr. Bonnie Henry, pejabat kesehatan BC, mengungkapkan hasil investigasi terbaru. Ia menjelaskan bahwa gejala pasien dimulai pada 2 November dan pasien segera diperiksa di ruang gawat darurat pada hari yang sama. Gejala awal yang muncul termasuk konjungtivitis, demam, dan batuk.

Sahabat.com - Seorang remaja dari wilayah Fraser Health di British Columbia (BC), Kanada, yang dirawat di rumah sakit dengan dugaan positif flu burung H5, kini berada dalam kondisi kritis, menurut keterangan pejabat kesehatan provinsi pada hari ini.

Dalam konferensi pers yang disiarkan langsung oleh Global News Kanada, Dr. Bonnie Henry, pejabat kesehatan BC, mengungkapkan hasil investigasi terbaru. Ia menjelaskan bahwa gejala pasien dimulai pada 2 November dan pasien segera diperiksa di ruang gawat darurat pada hari yang sama. Gejala awal yang muncul termasuk konjungtivitis, demam, dan batuk.

Setelah kondisinya memburuk, pasien dirawat di Rumah Sakit Anak BC pada malam 8 November. Henry menyatakan bahwa pasien, yang tidak memiliki riwayat kondisi medis tertentu, mengalami gangguan pernapasan akut dan telah menerima pengobatan antivirus intravena. Ia juga menambahkan bahwa pasien telah menjalani uji coba untuk flu dan virus pernapasan lainnya sebagai bagian dari pengawasan rutin penyakit.

Meskipun beberapa kasus flu burung H5 di Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan gejala ringan, Henry menyatakan bahwa pejabat kesehatan khawatir penyakit ini bisa lebih parah pada individu yang lebih muda. Ia mencatat bahwa temuan awal menunjukkan bahwa orang dewasa yang sebelumnya terpapar virus flu musiman H1N1 mungkin memiliki perlindungan parsial terhadap virus H5 yang sedang beredar.

Henry menyebutkan bahwa penyelidikan terhadap kasus ini merupakan proses yang penuh tantangan dan memuji keluarga pasien atas bantuan yang diberikan selama perjuangan melawan penyakit kritis yang dialami orang terkasih mereka. Namun, ia memperingatkan bahwa ada kemungkinan bahwa penyelidik tidak akan dapat mengetahui dengan pasti bagaimana remaja tersebut terpapar virus ini.

Sejauh ini, tidak ada infeksi lain yang dilaporkan pada kontak pasien. Henry menginformasikan bahwa sekitar 36 orang telah menjalani tes dan bahwa pasien tidak bersekolah selama masa infeksi. Kontak pasien telah diberikan obat oseltamivir (Tamiflu) sebagai langkah profilaksis (pencegahan).

Penyelidik masih berusaha menentukan bagaimana pasien terpapar virus tersebut, dan Henry menegaskan bahwa kemungkinan besar paparan berasal dari hewan, meskipun paparan dari sumber lingkungan juga bisa terjadi.

Walaupun sekitar 25 kasus wabah flu burung baru-baru ini dilaporkan pada unggas di British Columbia, pasien tersebut tidak memiliki keterkaitan dengan peternakan yang terdampak atau unggas yang terinfeksi. Henry menyatakan bahwa pasien terpapar pada hewan peliharaan keluarga dan hewan peliharaan di rumah lain, termasuk anjing, kucing, dan reptil.

Seokor anjing peliharaan yang sakit telah diuji, namun hasilnya negatif, ujar Henry, seraya menambahkan bahwa penyelidikan terhadap kemungkinan sumber dari hewan masih terus dilakukan.

Uji konfirmasi terhadap virus tersebut masih berlangsung di Laboratorium Mikrobiologi Nasional di Winnipeg. Henry mengatakan para ilmuwan akan terus mengkarakterisasi virus, termasuk mengidentifikasi neuraminidase (bagian "N" dalam nama virus), klade, dan genotipe. Ia juga menambahkan bahwa pemantauan air limbah di BC sudah dilakukan, meskipun metode ini tidak dapat memastikan apakah sumber virus berasal dari hewan atau manusia. 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment