Reset Irama Tubuh Bisa Jadi Kunci Cegah Alzheimer, Ini Penjelasan Ahli

03 November 2025 11:20
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Ilustrasi otak manusia dengan ritme biologis seimbang sebagai simbol perlindungan dari Alzheimer.

Sahabat.com - Peneliti dari Washington University School of Medicine (WashU Medicine) menemukan cara baru yang bisa melindungi otak dari risiko Alzheimer hanya dengan “menyetel ulang” ritme alami tubuh. Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Aging, para ilmuwan menemukan bahwa mengubah cara kerja jam biologis tubuh dapat membantu mengurangi kerusakan otak akibat penyakit Alzheimer.

Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Erik Musiek, profesor neurologi di WashU Medicine, bersama penulis utama Dr. Jiyeon Lee. Mereka mempelajari protein sirkadian bernama REV-ERBα, yang mengatur ritme harian tubuh seperti metabolisme dan peradangan. Saat aktivitas protein ini dihentikan pada tikus, kadar NAD+—molekul penting untuk energi dan perbaikan sel—meningkat drastis. Hasilnya, penumpukan protein beracun tau yang menjadi penyebab Alzheimer pun berkurang.

“Temuan ini menunjukkan bahwa ritme tubuh punya peran besar dalam menjaga kesehatan otak. Dengan menyesuaikan kerja jam biologis, kita mungkin bisa mencegah atau memperlambat proses neurodegenerasi,” ujar Dr. Musiek dalam keterangan resminya.

Tim peneliti juga menguji obat baru yang bisa menghambat REV-ERBα, dan hasilnya konsisten: kadar NAD+ meningkat dan otak tikus terlindungi dari kerusakan akibat tau. Studi ini membuka peluang pengembangan terapi yang menargetkan ritme tubuh sebagai cara baru menangani Alzheimer maupun penyakit neurodegeneratif lain seperti Parkinson.

Selama ini, banyak suplemen di pasaran yang mengklaim bisa menaikkan kadar NAD+ untuk memperlambat penuaan sel. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa tubuh sebenarnya mampu meningkatkan NAD+ secara alami melalui pengaturan sistem sirkadian.

“Jika kita bisa menemukan cara aman untuk memodulasi jam biologis manusia, itu bisa menjadi langkah besar dalam pencegahan Alzheimer,” tambah Dr. Lee.

Temuan ini menegaskan pentingnya menjaga pola tidur dan ritme harian yang seimbang, karena waktu tubuh beristirahat ternyata berhubungan langsung dengan kesehatan otak di masa depan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment