Respons BPOM Terkait Kabar Bedak Tabur Bayi Bisa Picu Kanker

12 Juli 2024 11:43
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Talk terbukti meningkatkan frekuensi neoplasma ganas pada wanita berdasarkan penelitian pada hewan atau penelitian pada tikus. (iStock)

Sahabat.com - Baru-baru ini ramai soal penggunaan 'talc' pada bedak bayi tabur yang disebut bisa memicu risiko kanker. Terkait kabar itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI buka suara.

Koordinator Humas BPOM RI Eka Rosmalasari meyakinkan masyarakat tidak perlu khawatir dengan penggunaan seluruh produk yang telah mendapat izin penjualan dari badan tersebut.

“Produk yang saat ini disetujui untuk dijual oleh BPOM telah memenuhi persyaratan keamanan, kepraktisan, dan mutu,” kata Eka.

Kabar ini sebelumnya juga sempat disoroti Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Ia mengaku belum mendalami apakah produk bedak bayi terdampak di Indonesia.

"Saya sedang ngobrol dengan Bu Rizka (Kepala BPOM RI) karena masih perlu penjelasan. Apa itu bedak bayi tabur di Indonesia?'' kata Pak Budi kepada wartawan.

Memo dari Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), bagian penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan bahwa kasus kanker kandung kemih meningkat pada orang yang menggunakan bedak bayi "talc".

Namun hubungan keduanya memerlukan analisis lebih lanjut.

Talk terbukti meningkatkan frekuensi neoplasma ganas pada wanita berdasarkan penelitian pada hewan atau penelitian pada tikus.

“Setelah melakukan tinjauan menyeluruh terhadap literatur ilmiah yang tersedia, kelompok kerja yang terdiri dari 29 ahli internasional telah mengklasifikasikan talk sebagai berpotensi karsinogenik bagi manusia,” IARC melaporkan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment