Sahabat.com - Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Diabetes & Endocrinology menunjukkan bahwa penderita diabetes tipe 2 (T2D) yang didiagnosis pada usia muda memiliki risiko kematian lebih tinggi dan lebih banyak komplikasi dibandingkan mereka yang didiagnosis pada usia lebih tua.
Meskipun diabetes tipe 2 (T2D) umumnya dianggap sebagai penyakit yang menyerang orang dewasa usia menengah hingga lanjut, diagnosis pada usia muda kini semakin diakui sebagai fenomena yang berbeda. T2D yang muncul pada usia muda cenderung lebih agresif, dengan risiko komplikasi yang lebih tinggi serta penurunan fungsi sel β yang lebih cepat. Paparan hiperglikemia sejak usia muda diduga dapat memperpendek harapan hidup.
Studi ini menganalisis data dari United Kingdom Prospective Diabetes Study (UKPDS), yang mencakup data antara 1977 dan 2007. Penelitian ini melibatkan 4.550 peserta yang tidak memiliki autoantibodi terkait diabetes, yang dibagi menjadi dua kelompok: kelompok yang didiagnosis sebelum usia 40 tahun (T2D onset muda) dan yang didiagnosis pada usia 40 tahun atau lebih (T2D onset lanjut). Riset ini bertujuan untuk menilai perbedaan dalam angka kematian dan komplikasi antara kedua kelompok tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 47,1% peserta dengan T2D onset muda mengalami komplikasi terkait diabetes, dibandingkan dengan 73,2% pada kelompok T2D onset lanjut. Meskipun kelompok onset muda memiliki angka kematian lebih rendah secara kasar, mereka menunjukkan tingkat kematian yang lebih tinggi terkait diabetes dibandingkan dengan populasi umum. Penderita T2D onset muda juga mengalami penurunan fungsi sel β yang lebih cepat dalam 10 tahun pertama setelah diagnosis.
Di sisi lain, pada kelompok T2D onset lanjut, terapi intensif seperti insulin dan metformin menunjukkan penurunan signifikan dalam risiko kematian akibat diabetes, serangan jantung, dan penyakit mikro vaskular.
Penelitian ini menggarisbawahi bahwa T2D yang didiagnosis pada usia muda berhubungan dengan peningkatan risiko komplikasi, kontrol glikemik yang lebih buruk, serta angka kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan diagnosis pada usia lanjut. Temuan ini menunjukkan perlunya pengembangan layanan dan intervensi yang lebih baik untuk mengidentifikasi dan menangani penderita T2D yang didiagnosis lebih muda.
0 Komentar
Anak Kehilangan Orang Tua Lebih Rentan Dibully? Ini Fakta Mengejutkan dari Studi Terbaru!
Rahasia Otak Awet Muda Terungkap! Gaya Hidup Ini Bisa Cegah Pikun dan Alzheimer Sejak Dini
Cuma Gerak Sedikit di Usia 40-50an Bisa Bikin Otak Lebih Tajam & Hindari Alzheimer, Kok Bisa?
Benarkah Ciuman Bisa Menularkan Gluten? Ini Jawaban Ilmiahnya
Leave a comment