Sahabat.com - Sahabat, kabar baru dari dunia medis bisa jadi harapan besar bagi penanganan penyakit menular seksual yang cukup sering ditemukan, yaitu sifilis.
Penelitian klinis terbaru menunjukkan bahwa satu kali suntikan antibiotik benzathine penicillin G (BPG) mampu mengobati sifilis tahap awal dengan hasil yang sama efektifnya dibandingkan dengan tiga kali suntikan yang selama ini jadi standar terapi.
Hasil riset ini dipublikasikan di New England Journal of Medicine dan membawa angin segar bagi pasien yang sering merasa terbebani oleh jadwal pengobatan berulang.
“Benzathine penicillin G memang sangat efektif untuk sifilis, tetapi terapi tiga kali suntikan bisa memberatkan pasien dan membuat mereka enggan kembali ke klinik. Temuan baru ini memberi bukti bahwa satu dosis juga sama ampuhnya, apalagi di tengah meningkatnya kasus sifilis,” jelas Carolyn Deal, Ph.D., Kepala Divisi Infeksi Menular Seksual di National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID).
Sifilis sendiri disebabkan bakteri Treponema pallidum dan masih menjadi masalah kesehatan serius. Data tahun 2023 di Amerika Serikat mencatat lebih dari 209 ribu kasus sifilis, termasuk hampir 4 ribu kasus sifilis bawaan pada bayi. Angka ini melonjak drastis dibandingkan tahun 2019, sehingga membuat para ahli khawatir.
Tanpa pengobatan, sifilis bisa merusak organ, menyebabkan masalah saraf, komplikasi pada kehamilan, bahkan meningkatkan risiko penularan HIV.
Dalam penelitian ini, 249 peserta dengan sifilis tahap awal diacak untuk menerima satu kali suntikan intramuskular BPG atau tiga kali suntikan dengan jeda seminggu. Setelah enam bulan, hasil serologis menunjukkan bahwa 76% pasien dengan satu suntikan berhasil sembuh, hampir sama dengan 70% pada kelompok tiga suntikan.
Perbedaan ini tidak signifikan, bahkan ketika dianalisis pada pasien yang juga hidup dengan HIV.
Peneliti utama, Edward W. Hook III, M.D., profesor emeritus di University of Alabama, menekankan pentingnya temuan ini.
“Sifilis sudah diteliti lebih dari seratus tahun, tetapi kita masih terus belajar bagaimana memberikan pengobatan terbaik. Hasil ini membuka peluang baru untuk menyederhanakan terapi tanpa mengurangi efektivitasnya,” ujarnya.
Para penulis studi menambahkan, strategi satu suntikan ini masih perlu diteliti lebih lanjut untuk kasus sifilis stadium lanjut, sifilis laten dengan durasi tidak diketahui, serta sifilis pada sistem saraf. Meski begitu, kabar ini sudah menjadi langkah besar menuju perawatan yang lebih sederhana, efektif, dan ramah pasien.
0 Komentar
Dokter Ungkap Resep Sehat Paling Murah: Tertawa Lepas 2–5 Hari Seminggu, Efeknya Mengejutkan
Brokoli vs Kembang Kol: Mana yang Lebih Sehat dan Bikin Langsing? Jawabannya Bikin Kaget
Liburan Bisa Picu Serangan Jantung? Waspada Holiday Heart Syndrome Saat Natal dan Tahun Baru
Makan Keju Berlemak Bisa Jaga Otak? Studi Ini Bikin Penasaran
Batuk Rejan Bikin Panik, Bayi Terancam Saat Vaksinasi Menurun
Wabah Campak AS Makin Gila, Liburan Terancam Karantina Massal!
Leave a comment