Sindrom Bayi Tergetar Bisa Menyebabkan Kerusakan Otak Permanen, Cacat Jangka Panjang, atau Kematian

20 Maret 2025 14:28
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kepada orang tua baru di rumah sakit, khususnya kepada ibu, sangat efektif dalam mencegah sindrom ini.

Sahabat.com - Sindrom bayi tergetar (Shaken Baby Syndrome) adalah kondisi yang dapat menyebabkan cedera serius pada bayi dan anak-anak, bahkan dalam beberapa kasus berujung pada kematian. 

Fenomena ini telah dikenal selama lebih dari 50 tahun, dengan banyak penelitian menunjukkan kaitan antara guncangan keras pada bayi dengan kerusakan otak permanen, perdarahan retina, dan cedera otak lainnya.

Pada awal tahun 1990-an, saat saya masih menjadi seorang dokter anak muda, saya menangani anak-anak dengan masalah perkembangan dan belajar. 

Dua anak laki-laki berusia 7 dan 9 tahun ditemukan memiliki IQ antara 60 hingga 70, yang menunjukkan adanya cacat kognitif parah. 

Dalam pemeriksaan medis, ibu mereka mengungkapkan bahwa anak-anak tersebut diguncang keras saat masih bayi, yang menyebabkan mereka menjadi lemas, seolah "angin keluar dari tubuh mereka". 

Kedua ibu tersebut melaporkan bahwa anak-anak mereka diguncang oleh pacar atau ayah mereka.
Sindrom bayi tergetar ini dapat menyebabkan berbagai dampak buruk jangka panjang. 

Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2024 menunjukkan bahwa 20% hingga 25% bayi yang mengalami sindrom ini meninggal, sementara sekitar 20% hingga 25% lainnya terlihat normal setelah keluar dari rumah sakit, tetapi setengah dari mereka mengalami cacat jangka panjang seperti gangguan belajar dan perilaku yang baru muncul di kemudian hari.

Dampak Guncangan pada Otak Bayi

Apa yang terjadi pada otak bayi saat mereka diguncang? Bayi memiliki tubuh yang kecil dan otot leher yang belum berkembang sepenuhnya. 

Biasanya, bayi diguncang dengan cara digenggam di sekitar dada dan diguncang bolak-balik beberapa kali. Hal ini menyebabkan pembuluh darah kecil di sekitar otak pecah dan mengeluarkan darah, yang disebut hematoma subdural. 

Dalam kasus yang lebih parah, jaringan otak bisa terluka, yang dapat menyebabkan bayi kehilangan kesadaran atau bahkan berhenti bernapas.

Guncangan ini juga dapat menyebabkan cedera pada leher karena peregangan ligamen dan otot yang mendukung leher. 

Selain itu, bayi yang diguncang juga bisa mengalami patah tulang tengkorak, memar, atau cedera lainnya akibat benturan dengan benda keras.

Diagnosis yang Kompleks

Diagnosis sindrom bayi tergetar harus dilakukan oleh tim medis spesialis anak. Biasanya, orang tua atau pengasuh yang khawatir tentang perilaku anak yang tidak normal akan membawa anak ke rumah sakit. 

Gejala yang umum meliputi muntah terus-menerus, kejang, atau bahkan kehilangan kesadaran. 

Dokter akan melakukan pemeriksaan seperti tes darah, sinar-X, dan CT scan untuk memeriksa kemungkinan cedera otak. 

Selain itu, mereka akan mencari tanda-tanda trauma lain, seperti patah tulang atau memar, yang bisa mengindikasikan penyalahgunaan.

Pencegahan Melalui Edukasi

Faktor yang sering memicu terjadinya sindrom bayi tergetar adalah tangisan bayi yang tak kunjung berhenti. Stres sosial, seperti kemiskinan, kekerasan dalam rumah tangga, dan penggunaan zat terlarang, juga meningkatkan risiko terjadinya insiden ini. 

Penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kepada orang tua baru di rumah sakit, khususnya kepada ibu, sangat efektif dalam mencegah sindrom ini.

Pendidikan untuk mengenali kebutuhan bayi dan mengatasi tangisan dengan cara yang tepat merupakan langkah penting dalam mengurangi kejadian ini. 

Berbagai organisasi seperti National Center on Shaken Baby Syndrome dan American Academy of Pediatrics memberikan sumber daya yang berguna untuk membantu orang tua dan pengasuh memahami dan mencegah penyalahgunaan bayi.

Jika Anda mengetahui atau mencurigai bahwa seorang bayi atau anak sedang mengalami kekerasan, setiap negara bagian di Amerika Serikat memiliki prosedur pelaporan kepada otoritas yang tepat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada anak-anak.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment