Skandal Obat Jantung Miliaran Dolar: Dokter Mungkin Tak Akan Gunakan Jika Tahu Fakta Ini!

30 Juni 2025 15:02
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Sebuah investigasi dari The BMJ membongkar temuan mengejutkan: ada masalah serius dalam data yang mendasari persetujuan dan penggunaan obat ini sejak awal.

Sahabat.com - Selama lebih dari satu dekade, jutaan pasien jantung di seluruh dunia telah mengonsumsi ticagrelor—obat andalan yang dikenal sebagai Brilinta di Amerika dan Brilique di Eropa—dengan harapan mencegah serangan jantung mematikan. 

Tapi kini, sebuah investigasi dari The BMJ membongkar temuan mengejutkan: ada masalah serius dalam data yang mendasari persetujuan dan penggunaan obat ini sejak awal.

Penelusuran terbaru The BMJ menyoroti dua studi penting tentang trombosit—komponen darah yang terlibat dalam pembekuan—yang menjadi landasan utama persetujuan ticagrelor oleh FDA. 

Dan ternyata, hasil utamanya disampaikan secara tidak akurat di jurnal medis ternama Circulation. Bahkan lebih dari 60 dari total 282 hasil pengukuran mesin trombosit dalam studi itu tidak ditemukan dalam data yang masuk ke FDA. Waduh!

Tak berhenti sampai di situ, tim peneliti juga menemukan kejanggalan dalam tim penulis riset. Salah satu peneliti aktif justru tidak dicantumkan sebagai penulis studi, sedangkan ada satu orang yang tercantum sebagai penulis malah mengaku tidak pernah terlibat dalam penelitian tersebut. 

Ketika The BMJ mencoba menghubungi para peneliti utama, sebagian besar tidak bisa dihubungi atau menolak diwawancarai. Makin misterius saja, ya.

Victor Serebruany, seorang peneliti dari Johns Hopkins University yang dikenal sebagai pengkritik keras ticagrelor, langsung angkat bicara. 

Katanya, “Ada kasus lonjakan efek balik dan penghambatan trombosit ekstrem setelah minum ticagrelor yang membuat pasien rentan terhadap pembekuan darah atau bahkan perdarahan hebat. Kalau para dokter tahu apa yang sebenarnya terjadi di studi ini, mereka pasti tidak akan pernah meresepkan ticagrelor.”

Saat ditanya, pihak jurnal Circulation dan AstraZeneca sama-sama bungkam, tidak memberi komentar.

Serebruany menambahkan, “Selama bertahun-tahun, jelas ada yang salah dengan data ini. Sangat mengecewakan melihat FDA bisa mengabaikan begitu banyak masalah, termasuk yang sudah diidentifikasi oleh peninjau mereka sendiri. Sekarang semua ini mulai terbongkar oleh The BMJ. Kita semua perlu tahu bagaimana dan mengapa ini bisa terjadi.”

Yang bikin lebih mengkhawatirkan, skandal ini mencuat di saat versi generik ticagrelor bakal diluncurkan ke pasar. Artinya, obat ini bisa jadi akan digunakan lebih luas dengan harga lebih murah, tapi tanpa jaminan bahwa keamanannya benar-benar teruji secara transparan.

Yah, semoga ini jadi pengingat penting buat kita semua: jangan asal percaya pada label atau harga mahal. Kadang, yang kelihatan hebat di luar ternyata menyimpan rahasia di balik laboratorium.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment