Studi Baru Ungkap Makanan yang Diam-Diam Bisa Merusak Kesehatan Gusi, Bukan Gula

18 September 2025 12:03
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Peneliti dari King’s College London menemukan bahwa orang yang lebih sering mengonsumsi makanan ala diet Mediterania, seperti sayuran, kacang-kacangan, minyak zaitun, ikan, dan kacang, cenderung memiliki peradangan gusi yang lebih rendah. Sebaliknya, konsumsi daging merah justru dikaitkan dengan kondisi gusi yang lebih buruk.

Sahabat.com - Apakah makanan di piringmu bisa memengaruhi kesehatan mulut? Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di Journal of Periodontology menunjukkan jawabannya adalah ya. 

Peneliti dari King’s College London menemukan bahwa orang yang lebih sering mengonsumsi makanan ala diet Mediterania, seperti sayuran, kacang-kacangan, minyak zaitun, ikan, dan kacang, cenderung memiliki peradangan gusi yang lebih rendah. Sebaliknya, konsumsi daging merah justru dikaitkan dengan kondisi gusi yang lebih buruk.

Mengapa hal ini penting? Peradangan gusi adalah langkah awal menuju penyakit periodontal yang bisa berujung pada kerusakan gigi hingga kehilangan gigi. Tidak hanya itu, penelitian juga menunjukkan bahwa penyakit gusi berhubungan erat dengan masalah jantung dan kondisi peradangan lainnya. Artinya, pola makan yang menyehatkan jantung ternyata juga bisa melindungi senyummu.

Penelitian ini melibatkan sekitar 200 orang dewasa di Inggris yang diminta mengisi kuesioner tentang pola makan mereka. Jawaban mereka kemudian dibandingkan dengan indeks diet Mediterania, lalu kesehatan gusi diukur menggunakan indikator klinis peradangan periodontal. 

Hasilnya cukup jelas: semakin sering seseorang mengonsumsi makanan berbasis nabati dan lemak sehat, semakin rendah tingkat peradangan gusinya.

Namun, temuan lain yang cukup mengejutkan adalah tingginya konsumsi daging merah sangat terkait dengan peradangan gusi lebih parah, bahkan setelah faktor lain diperhitungkan. Meski begitu, peneliti menegaskan bahwa kesehatan gusi tidak hanya dipengaruhi oleh makanan, tapi juga kebersihan mulut dan faktor genetik.

Wendy Troxel, seorang ilmuwan tidur dari Rand Corporation yang juga meneliti hubungan gaya hidup dengan kesehatan, pernah menekankan pentingnya konsistensi pola hidup sehat. Hal serupa juga berlaku untuk gusi, di mana menjaga pola makan anti-inflamasi bisa memberi perlindungan tambahan.

Lalu bagaimana cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari? Menambahkan minyak zaitun sebagai pengganti mentega, memperbanyak kacang-kacangan dan lentil dalam sup atau salad, serta memperkaya menu dengan sayuran hijau seperti bayam, kale, atau arugula bisa menjadi langkah sederhana. 

Konsumsi ikan berlemak seperti salmon dan sarden juga sangat dianjurkan, sementara kacang bisa dijadikan camilan sehat.

Ini bukan berarti daging merah harus dihapus sepenuhnya dari menu, namun porsinya sebaiknya dibatasi dan lebih sering digantikan dengan protein nabati atau ikan. 

Tentu saja, kebiasaan dasar seperti menyikat gigi, flossing, dan rutin kontrol ke dokter gigi tetap tidak boleh diabaikan.
Penelitian ini memberi pesan kuat bahwa apa yang kamu makan setiap hari punya pengaruh langsung pada kesehatan gusi, sama pentingnya dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan. 

Menurut para peneliti, mengombinasikan pola makan Mediterania dengan kebiasaan menjaga kebersihan mulut bisa menjadi formula sederhana untuk senyum sehat jangka panjang.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment