Sahabat.com - Sebuah penelitian besar di Eropa baru-baru ini mengungkap fakta mengejutkan tentang dunia kebugaran ekstrem: binaragawati atau atlet wanita di olahraga bodybuilding ternyata berisiko lebih tinggi mengalami kematian jantung mendadak (sudden cardiac death) dibandingkan perempuan aktif di cabang olahraga lainnya.
Penelitian yang dipublikasikan di European Heart Journal ini melibatkan lebih dari 9.400 atlet wanita yang mengikuti kompetisi internasional dari tahun 2005 hingga 2020. Selama 16 tahun pemantauan, ditemukan 32 kasus kematian, dengan rata-rata usia meninggal sekitar 43 tahun.
Yang mencengangkan, sepertiga di antaranya disebabkan oleh kematian jantung mendadak.
Peneliti utama, Dr. Vecchiato, menyampaikan bahwa hasil ini menjadi alarm penting bagi dunia kebugaran wanita.
“Risiko kematian mendadak pada binaragawati menunjukkan perlunya pemeriksaan medis yang lebih ketat serta edukasi tentang bahaya penggunaan obat peningkat performa,” ujarnya.
Para peneliti menemukan bahwa kasus kematian terbanyak terjadi pada kategori Women’s Bodybuilding, terutama di kalangan atlet profesional. Dalam kelompok ini, tingkat kematian akibat jantung mendadak mencapai lebih dari 50 kasus per 100.000 atlet per tahun, jauh di atas tingkat kematian pada atlet amatir.
Hasil otopsi dari dua kasus menunjukkan kondisi berbeda — satu dengan jantung normal dan satu lagi mengalami peradangan otot jantung (miokarditis). Menariknya, hal ini berbeda dengan temuan pada atlet pria yang sering meninggal akibat pembesaran jantung. Artinya, respons tubuh terhadap latihan ekstrem bisa berbeda antara pria dan wanita.
Meski tidak semua penyebab kematian bisa dipastikan, para peneliti menduga bahwa penggunaan obat peningkat performa (PED) seperti steroid, serta tekanan fisik dan psikologis yang berat, turut berperan besar. Dalam empat kasus, hasil toksikologi membuktikan adanya penggunaan PED.
Yang juga memprihatinkan, sekitar 13% kematian disebabkan oleh bunuh diri atau kekerasan, empat kali lebih tinggi dibandingkan atlet pria. Para ahli menilai hal ini bisa mencerminkan tekanan sosial, emosional, dan citra tubuh yang sering dialami perempuan di dunia kompetisi ekstrem seperti binaraga.
Dr. Vecchiato menegaskan, “Hasil ini bukan untuk menakuti, tapi menjadi pengingat penting agar olahraga ekstrem tidak mengorbankan kesehatan jantung dan mental.”
Ia menambahkan bahwa dibutuhkan pengawasan medis rutin, edukasi tentang bahaya doping, serta perubahan budaya kompetitif di dunia bodybuilding wanita agar lebih aman.
Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun angka kematian binaragawati masih lebih rendah dibandingkan binaragawan pria, tingkat kematian jantung mendadak pada perempuan tetap lebih tinggi dari rata-rata atlet wanita lain. Fakta ini menjadi dasar penting bagi komunitas olahraga, pelatih, dan atlet untuk lebih memperhatikan keseimbangan antara performa dan kesehatan jangka panjang.
Jadi, buat kamu yang suka olahraga ekstrem atau ingin membentuk tubuh ideal seperti atlet binaraga, penting untuk selalu memantau kesehatan jantung dan tidak tergoda penggunaan suplemen atau obat peningkat performa tanpa pengawasan medis. Tubuh yang sehat bukan hanya soal otot yang kuat, tapi juga jantung yang tetap bekerja dengan baik.
0 Komentar
Jarang Diketahui! Ini 10 Makanan Kaya Kalsium yang Bikin Tulang dan Gigi Kuat Sepanjang Usia
Bukan Cuma Garam! Ini Sumber Alami Yodium yang Bantu Cegah Gondok dan Jaga Otak Tetap Sehat
Studi Mengejutkan! Binaragawati Wanita Punya Risiko Kematian Mendadak Lebih Tinggi dari yang Diduga
Terobosan Baru! Terapi DNA Ini Turunkan Kolesterol Hampir 50% Tanpa Efek Samping Obat Statin
Waspada! Minum Teh Hijau Bareng Suplemen Ini Bisa Bikin Efeknya Hilang atau Malah Berbahaya
Leave a comment