Sahabat.com - Sahabat, pernah nggak sih kamu merasa udah capek banget tapi susah tidur juga? Atau bangun tidur rasanya kayak nggak tidur semalaman?
Nah, ternyata jawabannya bisa jadi ada di perut kamu sendiri, lho! Yup, usus kita—tepatnya mikrobioma di dalamnya—ternyata punya peran penting dalam kualitas tidur dan suasana hati.
Baru-baru ini, sebuah ulasan dari jurnal Frontiers in Microbiology mengungkap kalau konsumsi probiotik bisa bantu kamu tidur lebih nyenyak dan merasa lebih bahagia. Menarik banget, kan?
Dalam studi ini, para peneliti ngumpulin data dari beberapa penelitian terkontrol secara acak (RCT) yang fokus pada efek suplemen probiotik terhadap kualitas tidur dan mood pada orang-orang dengan insomnia. Hasilnya cukup menggembirakan—probiotik ternyata bisa memperbaiki kualitas tidur secara signifikan, walaupun efeknya pada gejala depresi masih tergolong bukti awal dan butuh diteliti lebih lanjut.
Kalau kamu belum familiar, insomnia itu gangguan tidur yang bikin seseorang susah tidur, sering kebangun malam, atau tidurnya nggak bikin badan segar. Dan ini bukan masalah sepele—insomnia bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit serius, mulai dari penyakit jantung, diabetes, sampai kelelahan kronis dan gangguan konsentrasi.
Sayangnya, obat tidur atau terapi perilaku yang biasa digunakan buat mengatasi insomnia, seringkali mahal atau berisiko bikin ketergantungan. Makanya, banyak orang sekarang mulai melirik solusi yang lebih alami—seperti probiotik.
Terus gimana caranya probiotik bisa bantu tidur? Jadi, usus dan otak kita itu terhubung lewat jaringan komunikasi yang disebut gut-brain axis. Probiotik dipercaya bisa bantu menurunkan peradangan, menyeimbangkan hormon stres seperti kortisol, bahkan mempengaruhi zat kimia otak kayak serotonin dan GABA yang penting banget buat tidur dan mood.
Penelitian yang direview ini melibatkan 424 orang dewasa dengan insomnia dari berbagai negara seperti Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan Australia. Para peserta diberi suplemen probiotik dengan berbagai jenis bakteri baik, seperti Lactobacillus sakei, Saccharomyces boulardii, Bifidobacterium adolescentis, sampai suplemen multistrain. Dan hasilnya? Skor kualitas tidur menurun (yang artinya membaik!), terutama di peserta dari Tiongkok dan Australia. Tapi di Jepang dan Korea Selatan, efeknya nggak terlalu kelihatan.
Salah satu peneliti menjelaskan bahwa perbedaan hasil ini bisa jadi karena perbedaan pola makan, gaya hidup, atau bahkan genetik antar populasi. Mereka juga menemukan bahwa waktu tidur total dan efisiensi tidur (berapa persen waktu di tempat tidur yang benar-benar dipakai buat tidur) sebenarnya nggak banyak berubah. Tapi secara subjektif, para peserta merasa tidurnya jauh lebih nyenyak setelah konsumsi probiotik.
Selain itu, dua studi juga menunjukkan bahwa probiotik bisa bantu menurunkan gejala depresi. Tapi sayangnya, bukti ini masih dianggap sangat awal dan bisa jadi terpengaruh oleh bias publikasi. Jadi, meski menjanjikan, kita tetap perlu penelitian lebih lanjut buat benar-benar memastikan manfaatnya.
Yang bikin lega, probiotik ini ternyata aman banget. Nggak ada efek samping serius, dan kalaupun ada, cuma ringan dan cepat hilang. Jadi buat kamu yang pengen solusi alami tanpa ribet buat tidur lebih nyenyak dan mood yang lebih stabil, probiotik bisa jadi pilihan worth trying!
Namun tetap, para peneliti mengingatkan bahwa hasil ini belum bisa digeneralisasi ke semua orang. Soalnya jumlah studi yang ditinjau masih terbatas dan ada variasi dalam jenis probiotik, dosis, dan lamanya pengobatan. Belum lagi, kebanyakan studi ini belum banyak melibatkan orang tua, padahal mereka juga sering banget mengalami gangguan tidur.
Jadi, sahabat, kalau kamu sering begadang tanpa sebab jelas atau bangun tidur malah makin lelah, mungkin ini saatnya coba ‘ngobrol’ sama usus kamu. Siapa tahu, tidur nyenyak dan hati bahagia bisa dimulai dari dalam perut!
0 Komentar
Obat Kanker Payudara yang Menyelamatkan Nyawa Ternyata Punya Efek Samping Langka Tapi Serius
Ternyata ASI Punya Jam Alami, Waktu Penyimpanan Bisa Pengaruhi Tidur dan Imunitas Bayi
Terobosan Baru! Saraf Tulang Belakang Buatan di Lab Bisa Jadi Kunci Sembuhkan Kelumpuhan
Kehilangan Indra Penciuman Bisa Jadi Tanda Awal Alzheimer, Studi Ungkap Fakta Mengejutkan
Pemakaian Pemanis Buatan Ternyata Bisa Percepat Penuaan Otak
Leave a comment