Tak Semua Butuh 8 Jam! Rahasia Menemukan Durasi Tidur Paling Pas Menurut Ahli

09 Desember 2025 14:05
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Pendaki tertidur di portaledge yang menggantung di tebing tinggi, melambangkan pentingnya kualitas tidur dalam kondisi apa pun.

Sahabat.com - Menjelang musim liburan yang selalu padat, banyak orang bertanya-tanya apakah mereka sudah tidur cukup. Meski anjuran umum menyebutkan tujuh hingga sembilan jam setiap malam, para ahli menegaskan bahwa kebutuhan tidur tidak sama untuk semua orang. 

Dr. Tony Cunningham, psikolog klinis sekaligus Direktur Center for Sleep and Cognition di Boston, mengatakan bahwa yang terpenting bukan hanya lamanya tidur. 

“Kualitas tidur sama pentingnya dengan durasi,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa tubuh bekerja dengan dua mekanisme utama: tekanan tidur—yang meningkat semakin lama kita terjaga—serta ritme sirkadian, jam biologis yang mengatur sinyal mengantuk dan terjaga sepanjang hari. Jika keduanya sejalan, tidur terasa jauh lebih nyenyak. 
“Kalau kamu pernah begadang lalu tiba-tiba merasa segar kembali, itu ritme sirkadian yang bekerja,” katanya.

Menurut Cunningham, bangun di waktu yang sama setiap hari adalah cara paling mudah untuk meningkatkan kualitas tidur. Rutinitas ini membantu tubuh menemukan pola alami hingga akhirnya tahu kapan waktunya mengantuk tanpa dipaksakan. Ia menekankan bahwa tidak semua orang membutuhkan angka ideal delapan jam. 

“Ada yang cukup dengan lima atau enam jam, dan ada juga yang butuh sampai sebelas jam untuk berfungsi optimal,” jelasnya.

Untuk menemukan kebutuhan tidur pribadi, ia menyarankan dua langkah: pilih waktu tidur ketika benar-benar mengantuk—bukan sekadar lelah—dan biarkan tubuh bangun tanpa alarm. Ciptakan kamar gelap, sembunyikan jam, dan biarkan tubuh menentukan sendiri kapan cukup istirahat. 

Di hari-hari awal, durasi tidur bisa lebih panjang karena tubuh sedang mengejar kekurangan tidur. Namun setelah tiga hingga empat hari, jam bangun yang stabil akan muncul—itulah durasi tidur ideal Anda.

Metode ini cocok dicoba saat libur atau memiliki waktu luang, dan bisa membantu memahami sinyal tubuh tanpa terpaku pada standar umum yang belum tentu sesuai untuk semua.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment