Tanda dan Ciri Orang yang Akan Terkena Asam Urat

04 Oktober 2024 15:13
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Sendi yang terserang asam urat akan terlihat merah, bengkak, dan terasa panas saat disentuh. Pembengkakan ini disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam sendi, yang memicu peradangan.

Sahabat.com - Asam urat merupakan salah satu jenis penyakit yang umum menyerang masyarakat, terutama mereka yang berusia di atas 40 tahun. 

Penyakit ini terjadi karena penumpukan kristal asam urat di dalam sendi akibat tingginya kadar asam urat dalam darah. 

Ketika kadar asam urat meningkat, hal ini dapat memicu peradangan dan rasa nyeri yang luar biasa. 

Untuk mencegah asam urat, penting untuk mengenali tanda-tanda awalnya. Berikut adalah beberapa tanda dan ciri orang yang mungkin akan terkena asam urat.

1. Nyeri Sendi yang Tiba-Tiba

Nyeri yang tiba-tiba dan intens di persendian, terutama pada sendi jempol kaki, sering kali menjadi tanda awal asam urat. 

Meski sendi lain juga bisa terdampak, seperti pergelangan tangan, lutut, siku, dan pergelangan kaki, jempol kaki adalah yang paling sering mengalami serangan asam urat.

2. Kemerahan dan Pembengkakan

Sendi yang terserang asam urat akan terlihat merah, bengkak, dan terasa panas saat disentuh. Pembengkakan ini disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam sendi, yang memicu peradangan.

3. Rasa Panas dan Sensitif di Sekitar Sendi

Penderita asam urat sering kali merasakan panas atau sensasi terbakar di area persendian yang terdampak. Selain itu, sendi tersebut akan menjadi sangat sensitif, bahkan sentuhan ringan pun bisa menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.

4. Batasan Gerak

Ketika asam urat menyerang sendi, pergerakan akan menjadi terbatas. Rasa nyeri yang parah dan pembengkakan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti berjalan atau mengangkat benda.

5. Sering Terbangun di Malam Hari

Nyeri asam urat seringkali memuncak di malam hari, sehingga penderita bisa terbangun karena rasa sakit yang tiba-tiba. Ini merupakan salah satu ciri khas dari serangan asam urat akut.

6. Adanya Riwayat Keluarga

Jika seseorang memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami asam urat, risiko terkena penyakit ini akan lebih tinggi. Faktor genetik memainkan peran penting dalam menentukan kadar asam urat dalam tubuh.

7. Pola Makan Tinggi Purin

Makanan tinggi purin, seperti daging merah, jeroan, seafood, dan alkohol, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Mereka yang sering mengonsumsi makanan ini lebih rentan terhadap asam urat.

8. Kelebihan Berat Badan

Obesitas atau kelebihan berat badan meningkatkan produksi asam urat dan mengurangi kemampuan tubuh untuk mengeluarkannya melalui urin. Akibatnya, kadar asam urat menjadi tinggi dan menumpuk di dalam tubuh.

9. Sering Mengalami Batu Ginjal

Asam urat yang berlebihan dalam tubuh tidak hanya menumpuk di persendian, tetapi juga dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal. Jika seseorang sering mengalami batu ginjal, ini bisa menjadi indikasi bahwa kadar asam urat dalam tubuhnya tinggi.

10. Penggunaan Obat Tertentu

Beberapa jenis obat, seperti diuretik atau obat tekanan darah, dapat meningkatkan risiko terjadinya asam urat. Penggunaan obat-obatan ini dapat mempengaruhi fungsi ginjal dan menyebabkan penumpukan asam urat.

Pencegahan Asam Urat

Setelah mengenali tanda-tanda dan ciri orang yang berisiko terkena asam urat, langkah berikutnya adalah melakukan pencegahan. Beberapa cara untuk mencegah asam urat antara lain:

- Mengurangi konsumsi makanan tinggi purin, seperti daging merah, seafood, dan minuman beralkohol.

- Menjaga berat badan ideal untuk mengurangi beban pada sendi dan mengontrol kadar asam urat dalam tubuh.

- Mengonsumsi cukup air putih untuk membantu ginjal membuang asam urat melalui urin.

- Berolahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan sendi dan meningkatkan metabolisme tubuh.

Dengan mengenali tanda-tanda awal asam urat dan melakukan pencegahan yang tepat, risiko terkena penyakit ini dapat diminimalkan. Jika mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat sebelum kondisi semakin memburuk.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment