Tanda-Tanda Diabetes pada Anak yang Sering Terlewatkan

03 Oktober 2024 15:16
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Meski kehilangan berat badan, anak dengan diabetes sering mengalami peningkatan nafsu makan (polifagia). Tubuh yang kekurangan energi akan mendorong rasa lapar yang berlebihan.

Sahabat.com - Diabetes pada anak, terutama diabetes tipe 1, sering kali sulit dideteksi pada tahap awal. Banyak orang tua tidak menyadari bahwa gejala-gejala yang muncul bisa menjadi tanda awal kondisi serius ini. 

Penyakit ini sering kali disalahartikan sebagai masalah kesehatan lain yang lebih umum, seperti infeksi atau kelelahan. Berikut adalah beberapa tanda diabetes pada anak yang sering terlewatkan dan perlu diwaspadai:

1. Sering Haus dan Buang Air Kecil

Anak yang menderita diabetes biasanya akan mengalami rasa haus yang berlebihan (polidipsia) dan sering buang air kecil (poliuria). Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah yang membuat tubuh berusaha mengeluarkan kelebihan gula melalui urin. 

Orang tua mungkin mengira anak hanya minum banyak karena cuaca panas atau aktivitas fisik, sehingga tanda ini sering terabaikan.

2. Berat Badan Turun Tanpa Sebab yang Jelas

Anak yang tampak makan dengan baik tetapi tetap kehilangan berat badan secara signifikan bisa menjadi tanda diabetes. Ini karena tubuh anak tidak bisa memanfaatkan glukosa dari makanan secara efektif dan mulai memecah lemak dan otot untuk energi. 

Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan ini sering disalahartikan sebagai masalah pencernaan atau pola makan.

3. Nafsu Makan yang Meningkat

Meski kehilangan berat badan, anak dengan diabetes sering mengalami peningkatan nafsu makan (polifagia). Tubuh yang kekurangan energi akan mendorong rasa lapar yang berlebihan. 

Orang tua mungkin berpikir bahwa anak sedang dalam fase pertumbuhan atau mengalami lonjakan kebutuhan kalori, padahal ini bisa menjadi tanda tubuh tidak mendapatkan energi dari makanan dengan benar.

4. Kelelahan yang Tidak Wajar

Diabetes membuat tubuh anak tidak bisa mengubah glukosa menjadi energi dengan efisien. Akibatnya, anak sering merasa lelah meski tidak melakukan aktivitas fisik yang berat. 

Orang tua sering kali menganggap kelelahan ini sebagai akibat dari rutinitas sekolah atau aktivitas sehari-hari, padahal ini bisa menjadi indikasi adanya masalah metabolik yang lebih serius.

5. Penglihatan Kabur

Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan cairan berpindah dari jaringan, termasuk lensa mata, sehingga mempengaruhi kemampuan fokus anak. Anak mungkin mengeluhkan penglihatan yang buram atau sering memicingkan mata. Namun, hal ini sering dianggap sebagai masalah penglihatan biasa yang membutuhkan kacamata, bukan sebagai gejala diabetes.

6. Infeksi Jamur atau Infeksi Kulit yang Berulang

Infeksi jamur, terutama di area mulut (sariawan) atau di daerah popok pada bayi, bisa menjadi tanda diabetes. Kadar gula darah yang tinggi dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur. Selain itu, anak juga mungkin mengalami luka atau lecet yang sulit sembuh. Infeksi kulit yang sering dan berulang ini sering diabaikan sebagai masalah kulit biasa, padahal bisa menjadi petunjuk adanya diabetes.

7. Sering Mengompol

Jika seorang anak yang sudah berhenti mengompol tiba-tiba mulai mengompol lagi, ini bisa menjadi tanda diabetes yang sering terabaikan. Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan ginjal bekerja lebih keras untuk mengeluarkan kelebihan gula, sehingga menyebabkan buang air kecil yang lebih sering. Pada malam hari, ini dapat menyebabkan anak mengompol.

8. Perubahan Perilaku atau Emosi

Diabetes yang tidak terdiagnosis dapat mempengaruhi suasana hati dan perilaku anak. Anak mungkin menjadi mudah marah, cemas, atau mengalami perubahan suasana hati yang drastis. Perubahan ini sering kali dikaitkan dengan stres sekolah atau perkembangan emosional normal, namun orang tua sebaiknya waspada jika perubahan ini terjadi bersamaan dengan gejala fisik lain.

Mengapa Gejala Ini Sering Terlewatkan?

Gejala diabetes tipe 1 pada anak bisa muncul dengan cepat atau berkembang perlahan, sehingga sering kali dianggap sebagai gejala ringan dari penyakit yang lebih umum. Selain itu, banyak orang tua tidak menganggap bahwa anak kecil bisa terkena diabetes, yang membuat mereka cenderung mengabaikan tanda-tanda awal.

Pentingnya Deteksi Dini

Deteksi dini diabetes pada anak sangat penting untuk mencegah komplikasi serius, seperti ketoasidosis diabetik, kondisi berbahaya yang dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani. Jika Anda melihat beberapa tanda di atas pada anak Anda, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tes darah sederhana bisa menentukan apakah kadar gula darah anak berada dalam batas normal atau tidak.

Mengetahui dan memahami tanda-tanda diabetes pada anak dapat membantu orang tua memberikan penanganan yang tepat sebelum kondisi menjadi lebih parah. Jangan ragu untuk mengambil tindakan jika ada kekhawatiran terkait kesehatan anak, karena pencegahan dan pengelolaan diabetes secara dini dapat meningkatkan kualitas hidup anak secara signifikan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment