Tanpa Obat dan Operasi, Ilmuwan Temukan Cara Jalan Unik untuk Redakan Nyeri Radang Sendi

25 Agustus 2025 11:53
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penelitian terbaru yang dipimpin oleh University of Utah bersama tim dari New York University dan Stanford menemukan bahwa mengubah sudut kaki saat berjalan dapat membantu penderita osteoartritis lutut merasakan kelegaan setara dengan obat pereda nyeri, sekaligus memperlambat kerusakan tulang rawan.

Sahabat.com - Siapa sangka, cara berjalan ternyata bisa menjadi kunci untuk mengurangi nyeri radang sendi tanpa perlu obat atau operasi mahal. 

Penelitian terbaru yang dipimpin oleh University of Utah bersama tim dari New York University dan Stanford menemukan bahwa mengubah sudut kaki saat berjalan dapat membantu penderita osteoartritis lutut merasakan kelegaan setara dengan obat pereda nyeri, sekaligus memperlambat kerusakan tulang rawan.

Studi ini melibatkan 68 orang dengan osteoartritis tingkat ringan hingga sedang. Para peserta awalnya menjalani MRI dan berjalan di atas treadmill dengan sensor tekanan serta kamera gerak untuk menganalisis gaya jalan mereka. 

Hasilnya menunjukkan bahwa mengubah sudut kaki, baik sedikit ke dalam atau keluar, bisa mengurangi tekanan di lutut bagian dalam yang biasanya menanggung beban paling berat.

“Selama ini kita tahu bahwa beban berlebih pada lutut mempercepat kerusakan. Mengubah sudut kaki bisa mengurangi beban itu, tapi baru kali ini ada studi terkontrol dengan placebo yang membuktikan efektivitasnya,” jelas Scott Uhlrich, peneliti utama sekaligus asisten profesor teknik mesin di University of Utah. 

Ia menambahkan, pendekatan personal yang menyesuaikan sudut kaki tiap individu jauh lebih efektif dibanding pola yang sama untuk semua orang.

Peserta dalam kelompok uji diberikan sudut kaki baru yang paling sesuai untuk meringankan beban lutut mereka. Dengan bantuan getaran halus di kaki saat latihan, mereka belajar berjalan dengan pola baru ini hingga menjadi kebiasaan. 

Setelah setahun, mereka melaporkan penurunan nyeri yang setara dengan obat pereda seperti ibuprofen bahkan mendekati efek obat kuat, serta terbukti memiliki kerusakan tulang rawan yang lebih lambat dibanding kelompok placebo. Salah satu peserta mengaku gembira dengan hasilnya. 

“Saya tidak perlu minum obat atau menggunakan alat, ini sekarang sudah jadi bagian dari tubuh saya untuk seterusnya, dan saya sangat senang dengan itu,” ujarnya.

Metode ini bisa menjadi harapan besar bagi penderita radang sendi di usia 30-an hingga 50-an, yang sering kali harus bertahun-tahun hanya mengandalkan obat pereda nyeri sebelum akhirnya disarankan operasi penggantian sendi. 

Meski masih perlu disederhanakan agar bisa diterapkan di klinik atau bahkan dengan bantuan teknologi sederhana seperti sensor ponsel atau sepatu pintar, para ilmuwan optimis metode ini bisa segera diakses masyarakat luas.

Dengan kata lain, solusi untuk nyeri sendi mungkin ada pada langkah kecil kita sehari-hari. Tidak butuh pil, tidak perlu operasi, cukup dengan cara jalan yang tepat, hidup bisa jadi lebih ringan dan bebas nyeri.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment