Sahabat.com - Rahasia rosella ternyata bukan sekadar pada warna merah cerahnya yang menggoda. Tanaman tropis ini sudah lama dikenal sebagai minuman herbal segar, namun kini sains modern mulai menyingkap potensi besarnya untuk melawan peradangan dalam tubuh.
Sebuah tinjauan terbaru yang dipublikasikan di Food Science & Nutrition mengungkap bahwa senyawa bioaktif dalam rosella bisa memberi perlindungan dari berbagai penyakit, mulai dari masalah jantung, gangguan usus, hingga penyakit degeneratif. Meski begitu, para peneliti menegaskan bahwa uji klinis berskala besar pada manusia masih sangat dibutuhkan agar manfaatnya benar-benar teruji.
Rosella atau Hibiscus sabdariffa L. kaya akan antosianin, flavonoid, asam fenolat, serta asam organik yang berperan penting sebagai antioksidan dan anti-inflamasi. Bagian kelopaknya yang merah pekat disebut sebagai pusat kekuatan karena mengandung antosianin delphinidin-3-glukosida, senyawa yang terbukti membantu melawan peradangan pembuluh darah dalam model atherosklerosis.
Tak hanya itu, daunnya juga mengandung protein, vitamin, mineral, serta polifenol seperti quercetin dan asam klorogenat yang turut mendukung aktivitas antioksidan. Mekanisme perlindungan ini bekerja dengan cara menetralisir radikal bebas dan menekan jalur sinyal NF-κB, salah satu pemicu utama peradangan dalam tubuh.
Penelitian terbaru bahkan menemukan bahwa bakteri usus berperan aktif dalam memecah senyawa polifenol rosella menjadi metabolit kecil yang justru menjadi kunci manfaat bagi kesehatan pencernaan. Uji coba pada hewan menunjukkan bahwa konsumsi rosella mampu meningkatkan produksi butirat—zat penting untuk kesehatan usus—serta menurunkan jumlah sel inflamasi dan mencegah perubahan awal yang bisa memicu kanker usus.
Efek positif juga terlihat pada metabolisme, di mana ekstrak kelopak rosella dapat menekan pembentukan sel lemak dan membantu mencegah resistensi insulin yang berhubungan dengan obesitas.
Selain efek pada jantung dan pencernaan, rosella juga dikaitkan dengan perlindungan otak. Campuran ekstrak bunga rosella dengan daun zaitun terbukti melindungi sel otak dari kerusakan oksidatif. Dalam model hewan Alzheimer, pemberian rosella membantu meningkatkan daya ingat, mengurangi peradangan saraf, dan menekan penumpukan plak amiloid yang menjadi ciri khas penyakit tersebut.
Ada pula penelitian yang menemukan senyawa gossypetin dari rosella mampu menghambat pertumbuhan sel kanker mulut dengan cara menghentikan siklus sel dan memicu kematian sel kanker.
Sementara pada kanker payudara, ekstrak rosella terbukti menekan pertumbuhan dan memicu apoptosis lewat jalur reseptor estrogen.
Meski hasilnya terlihat menjanjikan, para peneliti tetap mengingatkan bahwa sebagian besar temuan masih berasal dari uji pra-klinis atau skala kecil.
“Rosella memang menunjukkan potensi besar sebagai agen anti-inflamasi alami, tapi kita masih membutuhkan uji klinis yang terkontrol dengan baik untuk memastikan efektivitas dan dosis yang tepat pada manusia,” ungkap tim peneliti dalam ulasan tersebut.
Dari segelas teh rosella yang nikmat, ternyata tersimpan kemungkinan manfaat besar untuk kesehatan jantung, pencernaan, metabolisme, hingga perlindungan otak.
Namun, sahabat tetap perlu menunggu hasil penelitian lebih lanjut sebelum menyebut rosella sebagai ‘superfood’ yang terbukti secara klinis. Untuk saat ini, menikmati rosella sebagai bagian dari gaya hidup sehat bisa menjadi langkah sederhana namun berpotensi memberi perlindungan ekstra bagi tubuh.
0 Komentar
Dokter Ungkap Resep Sehat Paling Murah: Tertawa Lepas 2–5 Hari Seminggu, Efeknya Mengejutkan
Brokoli vs Kembang Kol: Mana yang Lebih Sehat dan Bikin Langsing? Jawabannya Bikin Kaget
Liburan Bisa Picu Serangan Jantung? Waspada Holiday Heart Syndrome Saat Natal dan Tahun Baru
Makan Keju Berlemak Bisa Jaga Otak? Studi Ini Bikin Penasaran
Batuk Rejan Bikin Panik, Bayi Terancam Saat Vaksinasi Menurun
Wabah Campak AS Makin Gila, Liburan Terancam Karantina Massal!
Leave a comment