Sahabat.com - Perusahaan bioteknologi asal Selandia Baru, DNAiTECH, telah mengembangkan alat portabel yang dapat menguji dan mendiagnosis berbagai penyakit pada manusia dan hewan secara instan tanpa memerlukan laboratorium.
Teknologi ini memungkinkan diagnosis langsung di tempat perawatan, yang secara signifikan dapat meningkatkan hasil di bidang kesehatan dan pertanian.
DNAiTECH mendapatkan modal awal sebesar 1 juta dolar dari Sprout Agritech, serta hibah yang dapat dikembalikan senilai 750.000 dolar dari Callaghan Innovation.
Dana tersebut digunakan untuk mendukung pengembangan produk minimum layak (Minimum Viable Product/MVP) yang akan diuji coba di Afrika Barat.
“Kemampuan untuk memberikan diagnosis akurat dan instan di tempat perawatan adalah sebuah terobosan. Ini menghilangkan kebutuhan untuk membawa sampel ke laboratorium dan memungkinkan sains digunakan langsung untuk menyelesaikan masalah,” ujar salah satu pendiri DNAiTECH, Murray Broom.
Ia menambahkan, "Diagnostik instan dapat secara drastis meningkatkan hasil dalam perawatan kesehatan dan pertanian."
Teknologi DNAiTECH bekerja dengan menggunakan amplifikasi isotermal berbasis kertas yang dimediasi loop (LAMP) untuk memperbanyak segmen kecil DNA, sehingga berbagai macam penyakit dapat terdeteksi. Teknologi ini diterapkan dalam perangkat genggam yang dirancang untuk pengujian portabel di titik perawatan.
“Penyakit seperti Johne pada ternak atau campak pada manusia menyebabkan kerugian besar, baik secara ekonomi maupun dalam kehidupan manusia, terutama di negara-negara berkembang,” kata Broom.
Ia memberikan contoh bahwa deteksi cepat penyakit virus pada sapi dapat menghemat potensi kerugian jutaan dolar, sementara diagnostik instan untuk infeksi kornea dapat mencegah komplikasi serius, seperti kehilangan penglihatan.
Warren Bebb, Kepala Investasi di Sprout Agritech, menyatakan bahwa perangkat ini mendefinisikan ulang cara diagnostik dilakukan di titik perawatan.
"Integrasi teknologi digital dan diagnostik DNAiTECH menawarkan solusi berskala untuk industri yang secara historis penuh tantangan, dengan tingkat aksesibilitas dan keterjangkauan yang belum pernah ada sebelumnya," ujar Bebb.
Pendanaan yang diperoleh akan digunakan untuk membeli robotika guna mendukung proses manufaktur dan menyempurnakan teknologi chip yang digunakan. Fasilitas manufaktur akan didirikan di Marlborough dalam 12 bulan ke depan. Broom menegaskan bahwa meskipun perangkat ini akan direkayasa secara ketat, namun tetap portabel dan mudah digunakan.
"Kelebihan kami terletak pada bagaimana kami menggabungkan teknologi-teknologi baru ini menjadi solusi yang terjangkau, tidak hanya untuk negara maju tetapi juga untuk negara berkembang, guna mengatasi masalah yang sangat sulit dipecahkan. Kami membuat proses ini lebih cepat, lebih andal, dan cukup terjangkau untuk memberikan dampak di seluruh dunia," jelas Broom.
DNAiTECH akan menguji coba teknologi ini di Senegal untuk diagnosis cepat campak dan rubella, dengan target komersialisasi di sektor agritech dan biomedis.
"Tujuan kami adalah memberikan kontribusi signifikan terhadap masa depan diagnostik," tegas Broom. "Kami menyelesaikan masalah yang telah lama mengganggu kesehatan manusia dan hewan. Ini bukan hanya tentang teknologi yang canggih, tetapi tentang menciptakan sesuatu yang berdampak dan dapat mengubah kehidupan di tingkat global."
Saat ini, perusahaan sedang dalam proses pendaftaran paten untuk teknologi tersebut.
0 Komentar
Kasur Bayi Bisa Bahayakan Otak Anak? Ini Fakta Mengejutkan yang Wajib Diketahui Para Orang Tua!
Mau Tekanan Darah Stabil Tanpa Ribet? Rahasia Sederhana Ini Lebih Ampuh dari Cuma Kurangi Garam!
Cuaca Ekstrem Bikin Kita Doyan Lemak? Ini Fakta Mengejutkannya!
Kaki Sering Dingin dan Berat? Waspada, Bisa Jadi Tanda Masalah Serius di Pembuluh Darah!
Leave a comment