Terapi Cahaya Inframerah Tawarkan Harapan Baru untuk Pemulihan Cedera Otak

17 Oktober 2024 14:31
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Dalam penelitian ini, cahaya inframerah diterapkan selama dua menit setiap hari, menggunakan laser, selama tiga hari setelah cedera.

Sahabat.com - 

Para ilmuwan di Universitas Birmingham telah mengidentifikasi bahwa terapi cahaya inframerah transkranial dapat mempercepat pemulihan jaringan setelah cedera otak traumatis ringan (mTBI). 

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Bioengineering & Translational Medicine menunjukkan bahwa perawatan inframerah harian yang singkat dapat mengurangi peradangan dan kematian sel di otak pasca-cedera. 

Hasilnya, fungsi kognitif dan keseimbangan pasien menunjukkan peningkatan signifikan dalam waktu empat minggu, terutama dengan penggunaan cahaya inframerah pada panjang gelombang 810 nm.

Fakta Penting:

- Terapi cahaya inframerah transkranial mengurangi peradangan dan kematian sel setelah mTBI.
- Perawatan ini meningkatkan fungsi kognitif dan keseimbangan pada model hewan.
- Cahaya inframerah 810 nm menunjukkan hasil pemulihan yang lebih baik dibandingkan panjang gelombang lainnya.

Cedera otak traumatis (mTBI) biasanya diakibatkan oleh trauma awal yang diikuti oleh perubahan inflamasi kompleks di otak. Proses sekunder ini, yang terjadi beberapa menit hingga jam setelah cedera, dapat memperburuk hasil pemulihan pasien. 

Metode yang ditemukan oleh tim peneliti di Birmingham ini bertujuan untuk melindungi dari kerusakan sekunder dan merangsang pemulihan yang lebih cepat dan efektif.

Penelitian ini melibatkan tim yang terdiri dari Profesor Zubair Ahmed, Profesor Will Palin, Dr. Mohammed Hadis, dan ahli bedah Andrew Stevens serta David Davies. 

Mereka mengeksplorasi efek dua panjang gelombang cahaya inframerah (660 nm dan 810 nm) pada pemulihan pasca-cedera. 

Dalam penelitian ini, cahaya inframerah diterapkan selama dua menit setiap hari, menggunakan laser, selama tiga hari setelah cedera.

Temuan menunjukkan penurunan signifikan dalam aktivasi astrosit dan sel mikroglia, yang berperan penting dalam proses inflamasi otak setelah trauma. 

Selain itu, terdapat penurunan yang signifikan dalam penanda kematian sel (apoptosis). Pada minggu keempat, uji fungsional menunjukkan peningkatan signifikan dalam keseimbangan dan fungsi kognitif, dengan terapi cahaya merah mempercepat pemulihan dibandingkan kelompok kontrol, terutama dengan panjang gelombang 810 nm.

Profesor Ahmed menjelaskan, "Kami berharap dapat mengembangkan metode ini menjadi perangkat medis yang mampu meningkatkan pemulihan pasien dengan cedera otak traumatis atau cedera tulang belakang, guna meningkatkan hasil bagi mereka."
 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment