Terapi Cahaya Terbaru Ini Mampu Bunuh 92% Sel Kanker Kulit Tanpa Merusak Jaringan Sehat

13 Oktober 2025 13:50
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Terapi cahaya inovatif ini membuka jalan baru bagi masa depan pengobatan kanker yang lebih aman, mudah diakses, dan ramah bagi pasien.

Sahabat.com - Ilmuwan dari University of Texas at Austin bekerja sama dengan University of Porto, Portugal, berhasil menciptakan terapi kanker berbasis cahaya yang mampu membunuh hingga 92% sel kanker kulit hanya dalam 30 menit—tanpa merusak jaringan kulit sehat. 

Penemuan ini menjadi harapan baru bagi dunia medis, terutama bagi pasien yang ingin terhindar dari efek samping kemoterapi atau operasi invasif.

Berbeda dari terapi konvensional yang menggunakan laser berisiko tinggi, tim peneliti ini memakai cahaya LED dikombinasikan dengan senyawa khusus bernama SnOx nanoflakes—partikel mikroskopis berbahan dasar timah (Sn). 

Kombinasi ini mampu memanaskan dan menghancurkan sel kanker dengan presisi tinggi tanpa menyentuh jaringan sehat di sekitarnya. 

“Tujuan kami adalah menciptakan pengobatan yang tidak hanya efektif, tetapi juga aman dan mudah diakses,” ujar Prof. Jean Anne Incorvia dari UT Austin, pemimpin proyek tersebut.

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal ACS Nano, metode ini juga diuji pada sel kanker usus besar dan menunjukkan hasil positif dengan tingkat keberhasilan mencapai 50%. 

Selain efektif, teknologi ini dinilai lebih terjangkau dan berpotensi digunakan secara luas karena tidak membutuhkan peralatan mahal atau fasilitas medis canggih seperti terapi laser. 

Pendekatan ini dikenal sebagai terapi fototermal inframerah-dekat, yang bekerja dengan cara memanaskan sel kanker hingga hancur, menggantikan peran kemoterapi atau pembedahan.

Artur Pinto, peneliti utama dari Universitas Porto, menjelaskan bahwa teknologi ini diharapkan bisa digunakan secara praktis, bahkan di rumah pasien. 

“Untuk kanker kulit, kami membayangkan di masa depan perawatan ini bisa dilakukan menggunakan alat portabel. Setelah operasi kecil, perangkat ini cukup ditempel di kulit untuk menghancurkan sisa sel kanker dan mencegah kekambuhan,” ujarnya. 

Timnya kini tengah mengembangkan perangkat medis yang bisa digunakan dokter maupun pasien langsung di rumah, dengan biaya lebih rendah dan efek samping minimal.

Terapi cahaya inovatif ini membuka jalan baru bagi masa depan pengobatan kanker yang lebih aman, mudah diakses, dan ramah bagi pasien. Dengan kombinasi cahaya LED dan teknologi nano, para ilmuwan optimistis terapi ini akan menjadi alternatif utama di masa depan untuk berbagai jenis kanker, termasuk kanker kulit dan payudara.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment