Sahabat.com - Kanker serviks, yang mengakibatkan sekitar 4.000 kematian setiap tahun di Amerika Serikat, menunjukkan harapan baru dalam pengobatannya. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet mengungkapkan bahwa kemoterapi induksi selama enam minggu sebelum kemoradioterapi dapat meningkatkan kelangsungan hidup pasien dengan kanker serviks stadium lanjut.
Studi tersebut menemukan bahwa pasien yang menerima kemoterapi induksi menunjukkan angka kelangsungan hidup bebas progresi lima tahun sebesar 80%, dibandingkan dengan 72% pada kelompok yang menerima pengobatan standar. "Hasil ini menunjukkan manfaat signifikan dari regimen pengobatan baru ini," kata Mary McCormack, PhD, salah satu penulis studi dari University College London Hospitals NHS Foundation Trust.
Uji Coba Fase 3 Internasional
Uji coba fase 3 yang dilakukan di 32 pusat medis di lima negara ini melibatkan 500 peserta berusia 18 tahun ke atas. Para peserta dibagi secara acak ke dalam dua kelompok: satu menerima kemoterapi induksi diikuti oleh kemoradioterapi, dan lainnya menerima pengobatan standar dengan cisplatin. Hasil menunjukkan bahwa kelompok yang menjalani kemoterapi induksi memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih baik.
Diana Pearre, MD, seorang onkologis ginekologi, menyatakan, "Studi ini menawarkan strategi baru yang bisa sangat bermanfaat bagi pasien kanker serviks, terutama mereka yang mengalami kesulitan dalam mengakses terapi radiasi."
Risiko dan Batasan
Namun, penting untuk mempertimbangkan risiko. Sekitar 30% peserta dalam kelompok kemoterapi induksi mengalami efek samping hematologi, dibandingkan dengan 13% di kelompok standar. Rikki Baldwin, D.O., memperingatkan bahwa meskipun hasil studi ini menjanjikan, kemoterapi induksi mungkin tidak cocok untuk semua pasien.
Penelitian ini juga memiliki batasan, termasuk kurangnya keberagaman peserta, dengan lebih dari 75% berasal dari Inggris. Para peneliti menyatakan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi hasil ini dan mengeksplorasi potensi penambahan imunoterapi.
Hasil dari studi ini memberikan harapan baru bagi pengobatan kanker serviks. Dengan semakin banyak data yang diperoleh, terapi gabungan ini berpotensi menjadi pilihan pengobatan yang efektif bagi pasien di masa depan. McCormack menambahkan, "Obat-obatan yang digunakan dalam studi ini sudah tersedia luas, sehingga pengobatan ini dapat segera diakses oleh pasien yang membutuhkan."
0 Komentar
Obat Baru Ini Bisa Turunkan Kolesterol Jahat Hampir 50%!
Gak Pernah Ngerokok, Tapi Masih Bisa Kena Penyakit Paru-Paru Serius? Ini Fakta Mengejutkannya!
Ternyata 5 Hal Sepele Ini Bisa Bikin Otak Kamu Cepat Menua!
Leave a comment