Sahabat.com - Angka kanker paru-paru pada wanita muda di Inggris, khususnya mereka yang berusia di bawah 24 tahun, meningkat tajam dalam beberapa dekade terakhir, dengan kenaikan mencapai 130%. Meski penyakit ini umumnya terkait dengan merokok, banyak wanita muda yang terkena kanker paru-paru tidak memiliki riwayat merokok. Hal ini membingungkan para dokter karena angka serupa tidak terjadi pada pria atau orang tua.
Peningkatan jumlah kasus kanker paru-paru pada wanita muda ini menjadikan mereka kelompok dengan peningkatan risiko tercepat dibandingkan dengan kelompok lainnya. Meskipun wanita berusia di atas 70 tahun tetap lebih berisiko, para ahli memperingatkan agar tidak menganggap kanker paru-paru sebagai penyakit orang tua.
Penyebab peningkatan kasus pada wanita muda belum dapat dipastikan. Salah satu teori yang sedang diteliti adalah penggunaan vape, yang semakin populer di kalangan wanita muda, meskipun penurunan tingkat merokok di kalangan mereka menunjukkan merokok bukan faktor utama. Selain itu, perubahan pola makan, kebiasaan olahraga, dan faktor lingkungan lainnya juga dapat berperan.
Profesor Karol Sikora, seorang onkolog ternama dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, menyatakan bahwa peningkatan kasus kanker paru-paru yang tidak dapat dijelaskan ini "mengkhawatirkan dan mengganggu," karena para petugas medis "tidak tahu apa yang menyebabkan peningkatan tersebut."
Ia menambahkan, meskipun teori mengenai perubahan kebiasaan hidup menarik, sulit untuk memberikan saran yang pasti mengenai cara mengurangi risiko. "Ketidakpastian ini membuat mustahil untuk memberikan saran kesehatan masyarakat yang dapat diandalkan," kata Sikora.
Meskipun kanker paru-paru tetap jarang terjadi pada wanita muda, gejalanya seperti batuk terus-menerus harus diwaspadai. Dokter menyarankan agar wanita muda yang mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh dalam dua minggu segera memeriksakan diri ke dokter.
"Jika Anda mengalami apa yang Anda kira flu dan tidak kunjung membaik dalam dua minggu, pergilah ke dokter umum," kata Profesor Sikora.
Gejala lain yang perlu diwaspadai termasuk infeksi dada yang berulang, batuk berdarah, nyeri saat bernapas, sesak napas, kelelahan yang terus-menerus, serta penurunan berat badan yang tidak terduga. Perubahan pada penampilan jari-jari, kesulitan atau nyeri saat menelan, mengi, perubahan suara, dan pembengkakan pada wajah atau leher juga merupakan tanda-tanda yang jarang namun bisa terjadi pada penderita kanker paru-paru.
Data dari Cancer Research UK (CRUK) menunjukkan bahwa, secara keseluruhan, satu dari 13 wanita Inggris dan satu dari 14 pria akan terkena kanker paru-paru dalam hidup mereka. Sebagian besar kasus penyakit ini, sekitar empat dari lima, diduga dapat dicegah. Sekitar 72% dari seluruh kasus kanker paru-paru di Inggris diperkirakan disebabkan oleh merokok, sementara 8% lainnya dikaitkan dengan paparan polusi udara jangka panjang, seperti yang dihasilkan oleh emisi kendaraan.
Meskipun ada lonjakan kasus kanker paru-paru di kalangan wanita muda, penting untuk diingat bahwa penyakit ini secara keseluruhan tetap relatif jarang pada kelompok usia ini. Meski demikian, peningkatan ini menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan paru-paru generasi muda, termasuk kebiasaan hidup yang berubah serta potensi risiko lingkungan.
Para ahli menekankan pentingnya kesadaran dan deteksi dini, dengan harapan agar wanita muda yang mengalami gejala terkait tidak mengabaikannya, meskipun gejala tersebut sering kali dianggap sebagai bagian dari pilek musiman atau flu biasa.
0 Komentar
10 Makanan yang Harus Diminum Setiap Hari untuk Detoksifikasi Paru-paru Setelah Musim Liburan
Obat AI Menunjukkan Harapan untuk Penyakit Radang Usus
Minum Kopi di Pagi Hari Lebih Baik untuk Kesehatan Jantung
Kelas Tari Bisa Meringankan Depresi pada Pasien Parkinson
Peneliti Temukan Beragam Endotipe Asma pada Remaja dengan Analisis Transkriptomik Hidung
Kaum Vegan Lebih Mungkin Mengalami Depresi, Kenapa?
Leave a comment