Sahabat.com - Tahukah kamu kalau gagal jantung atau heart failure bukan cuma soal jantung yang lemah memompa darah? Di balik semua itu, ternyata ada masalah mendasar yang jarang dibahas: jantung yang kehabisan energi.
Kondisi ini sudah memengaruhi lebih dari 64 juta orang di seluruh dunia dan tetap menjadi momok meski pengobatan makin canggih. Tapi kabar baiknya, sebuah ulasan dari peneliti di Central South University menunjukkan bahwa olahraga bisa jadi solusi sederhana tapi ampuh untuk mengembalikan energi jantung dan memperlambat kerusakan lebih lanjut.
Menurut para peneliti, dibandingkan obat-obatan yang fokus pada gejala, olahraga justru langsung menargetkan akar masalahnya: gangguan metabolisme alias cara jantung menghasilkan energi. Jantung kita itu kerja rodi setiap hari dan butuh pasokan energi besar dalam bentuk ATP, semacam "bahan bakar sel".
Masalahnya, cadangannya minim. Jadi dia harus terus-menerus bikin energi dari lemak, gula, keton, bahkan asam amino. Dalam kondisi sehat, sekitar 60–70% energi jantung berasal dari pembakaran lemak. Tapi ketika jantung mulai bermasalah, proses ini berantakan.
Yang terjadi kemudian, jantung jadi lebih mengandalkan gula. Tapi sayangnya ini bukan solusi ideal karena kurang efisien. Akibatnya, terjadi defisit energi yang memperparah kerusakan mitokondria—si "pembangkit listrik" sel kita.
Bahkan zat sisa dari proses metabolisme yang buruk ini bisa mempercepat kerusakan struktur jantung. Meskipun jantung bisa mencoba beralih ke keton sebagai alternatif energi, dampak jangka panjangnya belum jelas dan bisa jadi malah memperparah.
Nah, di sinilah olahraga masuk sebagai pahlawan. Aktivitas fisik seperti jogging, bersepeda, atau latihan interval intensitas tinggi (HIIT) ternyata bisa membantu jantung "belajar ulang" bagaimana menggunakan energi dengan efisien.
Saat kita bergerak, jantung meningkatkan pembakaran lemak dan laktat, yang membantu mengurangi penumpukan zat beracun.
Latihan daya tahan bahkan bisa meningkatkan jumlah dan kualitas mitokondria, sehingga jantung lebih siap menghadapi tantangan energi.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa olahraga bisa mencegah jantung menjadi terlalu tebal atau kaku, kondisi yang umum pada gagal jantung. Tapi, tentu saja ada catatannya. Olahraga yang terlalu berat dan terlalu sering justru bisa menimbulkan stres oksidatif dan merusak mitokondria.
Jadi, kuncinya adalah menemukan "dosis" olahraga yang pas: intensitas sedang hingga tinggi, durasi yang tepat, dan konsisten.
Jenis olahraga juga memengaruhi hasilnya. Misalnya, HIIT terbukti meningkatkan fungsi mitokondria dan kekuatan jantung, terutama pada orang yang kelebihan berat badan.
Latihan kekuatan memang baik untuk struktur sel tapi kurang optimal untuk metabolisme. Gabungan keduanya—aerobik dan kekuatan—adalah pilihan paling komplet karena membantu sensitivitas insulin dan metabolisme energi secara keseluruhan.
Menariknya lagi, studi ini juga menemukan bahwa perempuan (dalam studi ini, tikus betina) menunjukkan kemampuan metabolisme yang lebih fleksibel dibanding laki-laki.
Artinya, mungkin ke depannya resep olahraga perlu disesuaikan secara personal berdasarkan jenis kelamin dan kondisi tubuh.
Bukan cuma itu, olahraga juga membantu regenerasi mitokondria. Dengan kata lain, sel jantung bisa membuang mitokondria yang rusak dan menggantinya dengan yang baru. Ini sangat penting agar jantung tetap bisa menghasilkan energi dan tidak mudah stres. Beberapa molekul yang dilepaskan tubuh saat berolahraga—disebut exerkines—juga ikut berperan menjaga kesehatan jantung.
Misalnya, FGF21 yang mencegah pembengkakan jantung, irisin yang bantu memperbarui mitokondria, dan BAIBA yang jago atur metabolisme lemak.
Salah satu penulis studi, Yuanhao Li, menyebut bahwa olahraga harus dianggap sebagai terapi metabolik, bukan cuma saran gaya hidup.
"Olahraga itu seperti reset alami buat sistem energi jantung," katanya.
Tapi tentu masih perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan seberapa sering, seberapa lama, dan seberapa berat latihan yang paling efektif, tergantung usia, jenis kelamin, dan kondisi metabolisme seseorang.
Intinya, kalau kamu ingin menjaga jantung tetap bertenaga meski usia bertambah, olahraga bisa jadi senjata rahasia paling murah dan ampuh. Daripada menunggu gejala makin parah, kenapa nggak mulai dari sekarang?
0 Komentar
Sinar Matahari Sore Bikin Remaja Susah Tidur? Ini Fakta Mengejutkannya!
Rahasia Luka Cepat Sembuh di Mulut: Kenapa Bisa, dan Apa Bisa Kita Tiru?
Dunia Medis Gempar! Tumor Tulang Belakang Ini Diangkat Lewat Rongga Mata, Begini Kisah Nyata Karla!
Terungkap! 'Sidik Jari' Sel Misterius Pemicu Artritis Anak yang Bikin Ilmuwan Terpukau
Sering Keracunan Makanan Saat Musim Panas? Ini Alasan Mengejutkannya dan Cara Cegahnya!
Obat Diabetes Ini Ternyata Ampuh Banget Kurangi Migrain, Hasilnya Bikin Tak Percaya!
Lho Kok Bisa? Risiko Kanker Payudara Ternyata Berbeda di Usia Senja, Ini Fakta Mengejutkannya!
Leave a comment