Ternyata Tekanan Darah di Bawah 120 Bisa Jadi Kunci Panjang Umur dan Jantung Sehat

25 Agustus 2025 14:41
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penelitian terbaru dari Mass General Brigham menunjukkan bahwa manfaat menurunkan tekanan darah lebih agresif ini tetap lebih besar daripada risikonya, bahkan ketika biaya perawatan meningkat dan ada efek samping dari obat.

Sahabat.com - Menurunkan tekanan darah sistolik hingga di bawah 120 mmHg ternyata bisa memberi perlindungan lebih besar terhadap serangan jantung, stroke, dan gagal jantung dibanding target yang lebih longgar. 

Penelitian terbaru dari Mass General Brigham menunjukkan bahwa manfaat menurunkan tekanan darah lebih agresif ini tetap lebih besar daripada risikonya, bahkan ketika biaya perawatan meningkat dan ada efek samping dari obat.

Analisis ini menggunakan data dari Systolic Blood Pressure Intervention Trial (SPRINT), National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES), dan berbagai sumber ilmiah lain. Para peneliti membandingkan tiga target tekanan darah berbeda: di bawah 120 mmHg, di bawah 130 mmHg, dan di bawah 140 mmHg. 

Hasilnya, target paling ketat, yaitu <120 mmHg, terbukti mencegah lebih banyak kejadian kardiovaskular meskipun ada tambahan risiko seperti pingsan, cedera ginjal, tekanan darah terlalu rendah, hingga denyut jantung melambat.

Meski begitu, ketika dihitung dari sisi biaya dan manfaat jangka panjang, target <120 mmHg tetap dianggap efektif. Para peneliti memperkirakan nilainya setara dengan biaya sekitar 42 ribu dolar per tahun kualitas hidup sehat yang didapat.

“Studi ini seharusnya memberi lebih banyak keyakinan bagi pasien dengan risiko kardiovaskular tinggi dan juga dokter mereka untuk mengejar target tekanan darah yang lebih intensif,” kata Karen Smith, PhD, peneliti di Brigham and Women’s Hospital yang memimpin studi ini. 

“Temuan kami menunjukkan bahwa target intensif <120 mmHg mencegah lebih banyak kejadian kardiovaskular dan tetap bernilai baik, bahkan ketika pengukuran tekanan darah tidak selalu sempurna.”

Namun Smith juga mengingatkan bahwa tidak semua pasien cocok dengan pendekatan agresif ini. 

“Mengingat adanya risiko tambahan dari obat antihipertensi, pengobatan intensif tidak optimal untuk semua orang. Pasien dan dokter harus bekerja sama menentukan intensitas pengobatan yang paling sesuai dengan preferensi dan kondisi masing-masing,” tambahnya.

Dengan kata lain, menjaga tekanan darah bukan hanya soal angka, tapi juga tentang menemukan keseimbangan yang tepat. Untuk sebagian orang, menargetkan di bawah 120 bisa menjadi cara efektif memperpanjang usia sehat dan melindungi jantung.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment