Terobosan Baru! Saraf Tulang Belakang Buatan di Lab Bisa Jadi Kunci Sembuhkan Kelumpuhan

08 September 2025 11:46
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Para ilmuwan menciptakan struktur mini bernama organoid scaffold, yaitu kerangka 3D berukuran mikroskopis yang diisi dengan sel progenitor saraf tulang belakang. Sel ini berasal dari sel punca manusia yang bisa berkembang menjadi berbagai jenis neuron dewasa.

Sahabat.com - Sahabat, kabar luar biasa datang dari dunia sains. Para peneliti Universitas Minnesota berhasil menggabungkan teknologi 3D printing, sel punca, dan jaringan buatan untuk memperbaiki cedera tulang belakang. 

Dalam percobaan pada tikus, metode ini mampu menumbuhkan kembali serabut saraf di area yang putus, hingga memulihkan fungsi gerak mereka. Penemuan ini membuka harapan baru bagi penderita kelumpuhan di masa depan.

Para ilmuwan menciptakan struktur mini bernama organoid scaffold, yaitu kerangka 3D berukuran mikroskopis yang diisi dengan sel progenitor saraf tulang belakang. Sel ini berasal dari sel punca manusia yang bisa berkembang menjadi berbagai jenis neuron dewasa. 

“Kami menggunakan saluran 3D dari scaffold untuk mengarahkan pertumbuhan sel punca sehingga serabut saraf baru bisa tumbuh sesuai arah yang diinginkan,” jelas Guebum Han, peneliti sekaligus penulis utama studi ini. 

Menurutnya, metode ini bekerja layaknya sistem relay yang mampu melewati bagian tulang belakang yang rusak.

Hasil percobaan menunjukkan sel-sel tersebut berkembang menjadi neuron, lalu menyambung dengan jaringan saraf tikus yang ada. Seiring waktu, hubungan saraf baru itu menyatu secara alami dan menghasilkan pemulihan fungsi gerak yang signifikan. Fakta ini dianggap sebagai langkah awal yang menjanjikan dalam dunia pengobatan regeneratif.

Profesor bedah saraf Universitas Minnesota, Ann Parr, mengatakan, “Pengobatan regeneratif membawa era baru dalam penelitian cedera tulang belakang. Kami bersemangat melihat potensi ‘mini tulang belakang’ ini untuk dikembangkan dalam dunia klinis.” 

Meski penelitian masih dalam tahap awal, para ilmuwan optimis teknologi ini bisa diperbesar skalanya agar suatu saat dapat diterapkan pada manusia.

Sahabat, meskipun masih jauh dari penerapan nyata, temuan ini memberi secercah harapan bagi lebih dari 300 ribu orang di Amerika Serikat dan jutaan lainnya di dunia yang hidup dengan kelumpuhan akibat cedera tulang belakang. Sains sekali lagi membuktikan bahwa masa depan penyembuhan ada di tangan inovasi.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment