Terobosan Baru! Terapi DNA Ini Turunkan Kolesterol Hampir 50% Tanpa Efek Samping Obat Statin

23 Oktober 2025 12:44
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Dengan semakin banyak orang yang sadar pentingnya menjaga kesehatan jantung dan pola makan, terapi DNA seperti ini bisa jadi solusi masa depan bagi mereka yang ingin tetap sehat tanpa bergantung pada obat kimia.

Sahabat.com - Kabar baik bagi kamu yang punya masalah kolesterol tinggi! Peneliti dari Universitas Barcelona bersama Universitas Oregon menemukan cara baru menurunkan kolesterol hingga hampir 50% — tanpa bantuan obat statin dan tanpa efek samping yang selama ini ditakuti banyak orang.

Penemuan ini menggunakan pendekatan terapi DNA yang menargetkan gen bernama PCSK9, gen yang selama ini dikenal berperan besar dalam mengatur kadar kolesterol jahat (LDL) di tubuh. Dengan menonaktifkan gen tersebut, tubuh jadi lebih mampu menyerap kolesterol dan mencegah penumpukan lemak di pembuluh darah.

“Pendekatan ini menggunakan molekul DNA yang kami sebut polypurine hairpins (PPRH). Molekul ini mampu ‘mematikan’ aktivitas gen PCSK9 secara alami dan aman,” jelas Profesor Carles J. Ciudad dari Fakultas Farmasi dan Ilmu Pangan, Universitas Barcelona.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Biochemical Pharmacology, tim ilmuwan berhasil membuktikan bahwa dua molekul khusus bernama HpE9 dan HpE12 dapat menurunkan kadar PCSK9 hingga 87% dan kolesterol dalam darah hingga 47% — hanya dalam waktu tiga hari setelah penyuntikan pada hewan percobaan.

Menurut Profesor Verònica Noé, hasil ini menunjukkan potensi besar terapi DNA ini untuk menjadi alternatif pengganti statin di masa depan. 

“HpE12 sangat efektif menurunkan kadar kolesterol tanpa menimbulkan efek samping seperti nyeri otot yang sering dialami pengguna statin,” ujarnya.

Berbeda dengan obat penurun kolesterol pada umumnya, terapi ini tidak mengubah keseimbangan tubuh secara paksa. Justru, ia membantu tubuh bekerja lebih alami dalam mengatur kadar lemak dan menjaga kesehatan jantung.

Selain lebih aman, terapi berbasis PPRH ini juga tergolong murah dan stabil, serta tidak memicu reaksi imun tubuh. Peneliti berharap, metode ini dapat dikembangkan menjadi pengobatan personal bagi penderita kolesterol tinggi di masa depan, terutama mereka yang tidak cocok dengan statin.

Studi ini didukung oleh Kementerian Sains, Inovasi dan Universitas Spanyol (MICINN) dan National Institutes of Health (NIH) di Amerika Serikat. Hasilnya kini membuka jalan baru bagi dunia medis untuk menemukan cara yang lebih aman, alami, dan efisien dalam menjaga kadar kolesterol tetap sehat.

Dengan semakin banyak orang yang sadar pentingnya menjaga kesehatan jantung dan pola makan, terapi DNA seperti ini bisa jadi solusi masa depan bagi mereka yang ingin tetap sehat tanpa bergantung pada obat kimia.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment