Terobosan Gila: Bakteri “Penyelundup” Ini Bisa Bawa Virus Pembunuh Kanker Langsung ke Tumor!

17 Oktober 2025 11:42
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Sebuah penemuan menakjubkan datang dari tim ilmuwan di Columbia University, yang berhasil menciptakan terapi kanker dengan cara paling tidak terduga: menggabungkan bakteri dan virus untuk bekerja sama menghancurkan sel kanker dari dalam tubuh.

Sahabat.com - Sebuah penemuan menakjubkan datang dari tim ilmuwan di Columbia University, yang berhasil menciptakan terapi kanker dengan cara paling tidak terduga: menggabungkan bakteri dan virus untuk bekerja sama menghancurkan sel kanker dari dalam tubuh. 

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Biomedical Engineering, mereka memperkenalkan sistem yang disebut CAPPSID (Coordinated Activity of Prokaryote and Picornavirus for Safe Intracellular Delivery) — sebuah pendekatan inovatif yang menjadikan bakteri sebagai “kendaraan rahasia” untuk mengantarkan virus langsung ke dalam tumor tanpa terdeteksi oleh sistem imun manusia.

Dengan konsep layaknya “kuda troya biologis”, terapi ini menyembunyikan virus di dalam bakteri yang secara alami tertarik pada lingkungan tumor. Begitu sampai di lokasi, bakteri tersebut melepaskan virus untuk menyerang dan menghancurkan sel kanker dari dalam. 

“Kami ingin meningkatkan efektivitas terapi bakteri dengan membuatnya mampu mengantarkan dan mengaktifkan virus terapeutik langsung di dalam sel kanker, namun tetap aman di luar area tumor,” jelas Jonathan Pabón, kandidat MD/PhD di Columbia yang menjadi salah satu penulis utama penelitian ini.

Pendekatan ini memanfaatkan keunggulan dua mikroorganisme sekaligus: bakteri yang mampu menemukan dan masuk ke jaringan tumor, serta virus yang secara spesifik dapat menginfeksi dan membunuh sel kanker. 

“Dengan menjembatani rekayasa bakteri dan virologi sintetis, kami membuka jalan menuju terapi multi-organisme yang bisa melakukan hal-hal yang tidak mungkin dicapai oleh satu jenis mikroba saja,” ujar Zakary S. Singer, salah satu peneliti utama dari tim Tal Danino Lab di Columbia.

Salah satu kendala terbesar dalam terapi virus onkolitik (virus penghancur kanker) adalah sistem kekebalan tubuh manusia yang sering kali mengenali dan menetralkan virus sebelum sempat bekerja. Untuk mengatasi hal ini, tim peneliti menyembunyikan virus di dalam bakteri pencari tumor, sehingga virus bisa “menyamar” dan menembus pertahanan tubuh tanpa terdeteksi. 

“Bakteri di sini berfungsi seperti jubah tak terlihat yang melindungi virus dari antibodi,” kata Singer.

Pabón menambahkan, “Strategi ini sangat penting terutama untuk virus yang sudah umum di masyarakat, karena tubuh kita sering kali sudah memiliki kekebalan terhadapnya. Dengan sistem ini, virus bisa tetap bekerja dan menghancurkan tumor meski pasien sudah punya antibodi.”

Jenis bakteri yang digunakan adalah Salmonella typhimurium, yang memang dikenal mampu hidup di lingkungan tumor yang miskin oksigen. Setelah masuk ke jaringan kanker, bakteri tersebut menginfeksi sel tumor dan kemudian melepaskan virus tepat di dalamnya. 

“Kami memprogram bakteri untuk bertindak seperti kuda troya yang membawa RNA virus ke dalam tumor, lalu menghancurkan dirinya sendiri agar virus bisa menyebar ke sel kanker di sekitarnya,” jelas Singer.

Yang paling menarik, sistem ini juga memiliki mekanisme pengaman canggih agar virus tidak menyebar ke jaringan sehat. Virus yang dimodifikasi ini hanya bisa berkembang jika mendapatkan molekul khusus dari bakteri yang mengantarkannya — dan molekul tersebut tidak ada di bagian tubuh lain. Dengan kata lain, jika virus lolos dari tumor, ia akan mati dengan sendirinya. 

“Kami memastikan partikel virus hanya dapat aktif di area tempat bakteri berada. Ini menciptakan ketergantungan sintetis antara dua mikroba tersebut,” ujar Singer lagi.

Menurut para peneliti, inovasi ini adalah langkah besar menuju masa depan terapi kanker yang lebih aman dan efektif. 

“Sebagai seorang dokter sekaligus ilmuwan, tujuan saya adalah membawa konsep living medicine seperti ini ke dunia klinis,” kata Pabón. 

Ia menambahkan bahwa proses uji lanjutan sedang berlangsung untuk menerapkan teknologi ini pada berbagai jenis kanker dan pasien manusia.

Tim Columbia kini menguji pendekatan ini di berbagai tipe tumor dan virus lainnya, serta menggabungkannya dengan strain bakteri yang telah terbukti aman dalam uji klinis. 

Jika berhasil, ini bisa menjadi awal era baru dalam pengobatan kanker — di mana mikroba dan virus bekerja bersama untuk menghancurkan kanker dari dalam tubuh, tanpa merusak jaringan sehat.

 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment