Sahabat.com - Terobosan medis terbaru berhasil menurunkan kadar kolesterol hingga hampir 50% hanya dalam waktu tiga hari. Para ilmuwan menemukan terapi gen baru yang disebut polypurine hairpins (PPRH), mampu menghambat aktivitas protein PCSK9 — penyebab utama meningkatnya kolesterol jahat dalam darah.
Kolesterol tinggi menjadi masalah kesehatan yang dialami jutaan orang di dunia. Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Selama ini, obat statin menjadi andalan, tapi sayangnya sering menimbulkan efek samping seperti nyeri otot dan gangguan hati. Kini, terapi gen ini menawarkan harapan baru tanpa efek samping tersebut.
Penelitian dari University of Barcelona dan University of Oregon mengembangkan metode unik untuk menekan gen PCSK9 menggunakan molekul PPRH.
“Teknik ini mendorong sel menyerap kolesterol lebih banyak dan mencegah penumpukan di pembuluh darah,” jelas Profesor Carles J. Ciudad dari Fakultas Farmasi dan Ilmu Pangan UB.
Hasilnya luar biasa: satu kali suntikan molekul PPRH jenis HpE12 menurunkan kadar kolesterol sebesar 47% dan menekan protein PCSK9 hingga 50% dalam waktu tiga hari pada tikus percobaan.
“Terapi ini juga lebih stabil, murah, dan tidak menimbulkan reaksi imun,” tambah Profesor Verònica Noé dari tim penelitian tersebut.
Selama ini, banyak terapi berbasis PCSK9 seperti siRNA atau antibodi monoklonal, namun biayanya tinggi dan tidak semua pasien cocok. PPRH dianggap lebih efisien karena hanya menarget gen tertentu tanpa merusak DNA lain. Terapi ini berpotensi menjadi pengganti alami statin di masa depan.
Jika penelitian ini terus berkembang, terapi gen ini bisa menjadi kunci untuk mengontrol kolesterol tanpa obat harian dan efek samping. Dunia medis tampaknya semakin dekat menuju masa depan di mana suntikan gen bisa menggantikan obat kolesterol yang kita kenal sekarang.
0 Komentar
Terobosan Gila: Bakteri “Penyelundup” Ini Bisa Bawa Virus Pembunuh Kanker Langsung ke Tumor!
Nutrisi Sehari-hari Ini Diam-Diam Bisa Picu Depresi
Terungkap! Kerusakan ‘Pusat Kontrol Otak’ Jadi Biang Gejala Long-Covid yang Tak Kunjung Hilang
Waspada! Lemak Bisa Jadi Pemicu Utama Pertumbuhan Kanker Payudara Agresif, Kata Ilmuwan
Leave a comment