Terungkap, Kanker Bisa Mempercepat Penuaan Tubuh Bahkan Tanpa Pengobatan

16 September 2025 11:58
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Cancer Cell, para peneliti menemukan bahwa limfoma dapat mempercepat penuaan biologis pada sistem imun dan jaringan tubuh lain.

Sahabat.com - Banyak orang mengira bahwa tanda-tanda penuaan pada pasien kanker muncul karena efek samping kemoterapi atau radiasi. 

Namun penelitian terbaru dari Moffitt Cancer Center membuktikan bahwa kanker itu sendiri bisa memicu penuaan dini pada tubuh, bahkan sebelum pengobatan dilakukan.

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Cancer Cell, para peneliti menemukan bahwa limfoma dapat mempercepat penuaan biologis pada sistem imun dan jaringan tubuh lain. 

Sel T muda yang seharusnya berfungsi sebagai benteng pertahanan tubuh berubah menjadi mirip dengan sel T pada orang lanjut usia. 

Perubahan ini ditandai dengan meningkatnya peradangan, gangguan regulasi protein, hingga ketidakseimbangan zat besi. Tak hanya itu, tanda-tanda penuaan juga terdeteksi pada pembuluh darah, ginjal, hingga usus.

“Kanker tidak hanya tumbuh secara terisolasi; penyakit ini memiliki dampak luas pada pasien. Kami menemukan bahwa limfoma saja, tanpa pengobatan, sudah cukup untuk memicu tanda-tanda penuaan sistemik.” jelas John Cleveland, Ph.D., penulis senior sekaligus Chief Scientific Officer di Moffitt.

Menurutnya, temuan ini bisa menjelaskan mengapa banyak pasien kanker mengalami gejala yang biasanya identik dengan proses penuaan.

Rebecca Hesterberg, Ph.D., penulis utama studi ini, menambahkan, “Hasil penelitian kami menunjukkan adanya peluang untuk membalikkan beberapa efek penuaan yang dipicu kanker. Dengan memahami biologinya, kita bisa memikirkan intervensi yang bukan hanya mengobati kanker, tetapi juga melindungi bahkan memulihkan fungsi imun yang sehat.”

Peneliti juga menemukan bahwa sel T yang terpapar limfoma menumpuk kelebihan zat besi sehingga menjadi resisten terhadap kematian sel yang disebut ferroptosis. Selain itu, mereka menunjukkan cacat dalam pengendalian kualitas protein—ciri khas sel yang menua. 

Kabar baiknya, sebagian perubahan ini bisa berbalik setelah tumor dihilangkan pada model hewan, membuka peluang terapi baru untuk pasien.

Dengan bertambahnya populasi lansia di dunia dan meningkatnya risiko kanker seiring bertambahnya usia, temuan ini menegaskan betapa pentingnya memahami hubungan antara kanker dan proses penuaan. Pengetahuan ini bisa menjadi langkah awal dalam merancang strategi pengobatan yang tidak hanya menargetkan kanker, tetapi juga menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh agar tidak cepat menua.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment