Terungkap! Rahasia Panjang Umur 117 Tahun dari DNA Wanita Tertua di Dunia

25 September 2025 17:44
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Fenomena Maria Branyas menunjukkan bahwa panjang umur bukan sekadar kebetulan. Ada kombinasi gen, pola hidup sehat, dan sedikit keberuntungan yang bisa membuat seseorang mencapai usia yang luar biasa panjang.

Sahabat.com - Tidak ada yang bisa menghentikan waktu, tapi ada orang-orang super istimewa yang berhasil menunda takdir lebih lama dari kebanyakan. 

Salah satunya adalah Maria Branyas, wanita asal Spanyol yang hidup hingga usia 117 tahun. Penelitian terbaru terhadap DNA-nya membuka petunjuk baru tentang rahasia umur panjang dan kesehatan prima.

Hasil analisis darah, air liur, urine, dan sampel tinja yang diberikan Branyas sebelum wafat pada 2024 menunjukkan bahwa sel-sel tubuhnya “berperilaku” jauh lebih muda dibandingkan usianya. 

Tim ilmuwan dari Josep Carreras Leukaemia Research Institute di Barcelona menemukan bahwa Branyas memiliki varian genetik langka yang berhubungan dengan daya tahan tubuh, kesehatan jantung, otak, serta umur panjang.

“Gambaran dari studi ini menunjukkan bahwa usia lanjut ekstrem tidak selalu berarti kesehatan yang buruk,” jelas peneliti epigenetik Eloy Santos-Pujol.

Menariknya, meski sudah berusia lebih dari satu abad, Branyas tetap memiliki sistem imun dan mikrobioma usus seperti orang yang jauh lebih muda. Ia juga memiliki kadar kolesterol jahat dan trigliserida yang sangat rendah, sementara kolesterol baiknya justru sangat tinggi. Kondisi inilah yang diyakini para peneliti ikut menjaga kesehatannya tetap prima.

Selain faktor genetik, gaya hidupnya juga mendukung. Branyas menjalani hidup aktif secara mental, sosial, dan fisik. Ia terbiasa dengan pola makan Mediterania yang kaya yogurt dan makanan sehat lainnya. 

Namun, para ilmuwan menekankan bahwa umur panjang ekstrem kemungkinan besar adalah kombinasi antara faktor keturunan dan lingkungan.

Yang mengejutkan, tim peneliti menemukan bahwa telomere Branyas—pelindung di ujung kromosom—mengalami erosi besar. Biasanya telomere yang pendek dikaitkan dengan risiko kematian lebih tinggi. Tapi pada kasus Branyas, kemungkinan justru memberi keuntungan karena mencegah sel tubuhnya berkembang menjadi kanker.

Meski penelitian ini hanya berdasarkan satu individu, hasilnya memberi peluang besar untuk memahami jalur biologis yang memungkinkan manusia hidup sangat lama. 

Santos-Pujol menegaskan, “Diperlukan penelitian lebih luas untuk memastikan hasil ini bisa berlaku bagi populasi umum.”

Fenomena Maria Branyas menunjukkan bahwa panjang umur bukan sekadar kebetulan. Ada kombinasi gen, pola hidup sehat, dan sedikit keberuntungan yang bisa membuat seseorang mencapai usia yang luar biasa panjang.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment