Sahabat.com - Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim dari Sinai Health dan Universitas Toronto mengungkapkan cara baru untuk mengidentifikasi ibu hamil yang berisiko melahirkan prematur.
Penelitian ini menyarankan agar tes darah dapat digunakan untuk mendeteksi kadar faktor pertumbuhan plasenta (PlGF), yang berhubungan dengan risiko kelahiran prematur.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di JAMA Network Open, ditemukan bahwa kadar PlGF yang rendah pada ibu hamil dapat menjadi tanda kelahiran prematur, yang terjadi sebelum usia kehamilan 34 minggu.
PlGF adalah protein yang dilepaskan plasenta dan berfungsi untuk mendukung perkembangan plasenta serta menjaga tekanan darah ibu.
Kadar PlGF yang rendah juga dikaitkan dengan preeklamsia, kondisi hipertensi berbahaya pada ibu hamil yang dapat memicu kelahiran dini.
Studi ini melibatkan lebih dari 9.000 ibu hamil di Rumah Sakit Mount Sinai antara tahun 2020 hingga 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika kadar PlGF di bawah 100 pikogram per mililiter antara minggu ke-24 hingga ke-28 kehamilan, maka ibu hamil memiliki risiko hampir 50 kali lipat lebih tinggi untuk melahirkan sebelum minggu ke-34.
Dengan deteksi lebih awal, dokter dapat merencanakan pemantauan yang lebih ketat atau perawatan yang lebih tepat, seperti mengatur tekanan darah atau memilih tempat persalinan yang lebih aman.
Penelitian ini menawarkan harapan untuk skrining universal, yang dapat mengurangi komplikasi dan meningkatkan keselamatan ibu serta bayi.
0 Komentar
Kasur Bayi Bisa Bahayakan Otak Anak? Ini Fakta Mengejutkan yang Wajib Diketahui Para Orang Tua!
Mau Tekanan Darah Stabil Tanpa Ribet? Rahasia Sederhana Ini Lebih Ampuh dari Cuma Kurangi Garam!
Kaki Sering Dingin dan Berat? Waspada, Bisa Jadi Tanda Masalah Serius di Pembuluh Darah!
Leave a comment