Tidur Nyenyak Tapi Kesemutan Pagi Hari? Ternyata Posisi Tidur Favorit Bisa Merusak Saraf

08 Desember 2025 16:32
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Seorang wanita tertidur dengan tangan menekuk, memperlihatkan posisi tidur yang berisiko menekan saraf.

Sahabat.com - Cara kita berbaring saat tidur ternyata bisa berdampak jauh lebih besar dari sekadar pegal-pegal. Menurut para ahli, posisi tidur favorit dapat memicu nyeri, refluks, dengkuran, hingga gejala saraf seperti kesemutan saat bangun. “Yang terpenting sebenarnya adalah kenyamanan posisi tidur seseorang. Kita biasanya memilih posisi tertentu karena nyaman,” ujar Shelby Harris, psikolog klinis dan spesialis tidur, dalam pernyataan kepada *Fox News Digital*.

Sayangnya, posisi yang terasa nyaman belum tentu ramah bagi tubuh. Ketika kita tidur dalam posisi yang canggung, tubuh bertahan dalam posisi yang sama selama berjam-jam sehingga memberi tekanan pada saraf, otot, dan ligamen. Harris menegaskan bahwa posisi tidur sama sekali tidak mencerminkan kondisi mental seseorang. “Posisi tidur seseorang tidak ada hubungannya dengan stres, trauma, atau kondisi psikologis,” katanya.

Studi-studi terbaru menemukan bahwa posisi tidur dengan tangan menekuk atau masuk ke bawah bantal—yang viral disebut posisi “T-rex”—berisiko menekan saraf. Penelitian tahun 2023 tentang cubital tunnel syndrome bahkan memperingatkan bahwa tidur dengan siku tertekuk tajam dapat meningkatkan tekanan saraf dan memperparah sensasi baal atau nyeri tembus di lengan.

Tidur telentang memang membuat lengan tidak mudah tertekuk, namun posisi ini sering memicu dengkuran dan refluks. Sebaliknya, tidur tengkurap dapat mendorong tulang belakang keluar dari posisi ideal sehingga berpotensi menyebabkan nyeri punggung, leher, dan bahu karena kepala harus diputar ke samping.

Banyak pakar sepakat bahwa posisi miring adalah yang paling aman dan umum digunakan. Beberapa lembaga kesehatan seperti Mayo Clinic menyarankan tidur miring dengan lutut sedikit ditekuk dan bantal di antara kedua kaki untuk menjaga kesejajaran tulang belakang serta mengurangi tekanan di area pinggang dan pinggul. Sumber medis seperti Johns Hopkins Medicine juga menekankan bahwa posisi tidur makin penting seiring bertambahnya usia atau ketika seseorang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Bila sulit mengubah kebiasaan tidur, para ahli menyarankan untuk beralih secara bertahap, termasuk memakai bantal yang lebih tipis ketika mencoba mengurangi posisi tengkurap. Jika kualitas tidur tetap buruk atau tubuh terasa tidak segar meski sudah tidur cukup, Harris menyarankan untuk berkonsultasi dengan spesialis tidur.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment