Sahabat.com - Hampir satu dari lima orang dewasa (18,2%) melaporkan masalah kecemasan pada tahun 2022, meningkat dari 15,6% pada 2019, menurut laporan peneliti Emily Terlizzi dan Benjamin Zablotsky dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
Sementara itu, tingkat depresi di kalangan orang dewasa naik dari 18,5% menjadi 21,4% dalam periode yang sama, temuan survei terbaru mengungkapkan.
Hasil penelitian ini dipublikasikan pada 7 November dalam *National Health Statistics Reports*: Gejala Kecemasan dan Depresi di Kalangan Dewasa: Amerika Serikat, 2019 dan 2022.
Kelompok usia muda menjadi yang paling terdampak: Lebih dari seperempat (26,6%) orang berusia 18 hingga 29 tahun melaporkan mengalami gejala kecemasan dalam dua minggu terakhir, dibandingkan dengan sekitar 21% pada kelompok usia 30 hingga 44 tahun, hampir 16% pada kelompok usia 45 hingga 64 tahun, dan 11,2% pada orang berusia 65 tahun ke atas.
Untuk hampir 10% dari orang dewasa muda, kecemasan mereka tergolong dalam tingkat moderat hingga berat, catat para peneliti.
Tren serupa juga terlihat pada tingkat depresi: hampir 27% orang dewasa muda yang disurvei mengatakan mereka merasa tertekan dalam dua minggu terakhir, dengan angka tersebut menurun seiring bertambahnya usia. Sebagai contoh, tingkat depresi pada lansia tercatat sebesar 18,6%.
Sekitar 10% dari orang dewasa muda mengalami gejala depresi dalam kategori moderat hingga berat.
Angka-angka ini tidak mengejutkan para ahli kesehatan. Pada 2021, Dr. Vivek Murthy, Surgeon General AS, mengeluarkan laporan yang menyebutkan adanya "krisis" kesehatan mental di kalangan remaja dan orang muda di Amerika.
"Anak muda dibombardir dengan pesan-pesan dari media dan budaya populer yang merusak rasa harga diri mereka—memberitahu mereka bahwa mereka tidak cukup tampan, populer, pintar, atau kaya," tulis Murthy dalam laporannya. "Hal ini terjadi seiring dengan kemajuan yang terasa lambat pada isu-isu serius seperti perubahan iklim, ketimpangan pendapatan, ketidakadilan rasial, epidemi opioid, dan kekerasan senjata."
Data CDC terbaru ini didasarkan pada hasil *National Health Interview Survey* 2022.
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa tingkat kecemasan dan depresi meningkat seiring dengan penurunan pendapatan dan tingkat pendidikan. Misalnya, sementara 13,4% orang dalam kelompok pendapatan tertinggi melaporkan merasa cemas dalam dua minggu terakhir, angka ini meningkat menjadi 28,4% di kelompok pendapatan terendah.
Sebagaimana dicatat Terlizzi dan Zablotsky, masalah kesehatan mental tidak hanya memengaruhi kondisi mental seseorang, tetapi juga kesehatan fisik.
"Kesehatan mental dan fisik sangat terkait, karena orang dewasa yang didiagnosis dengan masalah kesehatan mental cenderung lebih rentan mengalami masalah kesehatan fisik, serta penurunan kualitas hidup terkait kesehatan," tulis mereka.
0 Komentar
Mau Tekanan Darah Stabil Tanpa Ribet? Rahasia Sederhana Ini Lebih Ampuh dari Cuma Kurangi Garam!
Kaki Sering Dingin dan Berat? Waspada, Bisa Jadi Tanda Masalah Serius di Pembuluh Darah!
Terungkap! ADHD Bisa Picu Gangguan Cemas Serius pada Anak Perempuan, Waspadai Gejalanya Sejak Dini!
Hati-Hati, Mobil SUV Bisa Jadi Pembunuh Diam-Diam di Jalanan!
Leave a comment