Vaksin COVID-19 Ternyata Bisa Tingkatkan Harapan Hidup Pasien Kanker

30 Oktober 2025 10:55
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Seorang pasien kanker sedang menjalani imunoterapi setelah menerima vaksin mRNA COVID-19. Para ilmuwan percaya kombinasi ini bisa meningkatkan efektivitas pengobatan kanker.

Sahabat.com - Sebuah penelitian terbaru dari University of Florida dan University of Texas MD Anderson Cancer Center mengungkapkan temuan yang mengejutkan: vaksin mRNA COVID-19 ternyata dapat meningkatkan harapan hidup pasien kanker paru-paru dan kanker kulit yang sedang menjalani imunoterapi.

Menurut hasil studi yang diterbitkan di jurnal Nature pada 22 Oktober 2025, pasien yang menerima vaksin mRNA COVID-19 dalam waktu 100 hari sebelum atau sesudah memulai pengobatan imunoterapi memiliki peluang hidup hampir dua kali lebih lama dibanding mereka yang tidak divaksin.

“Temuan ini bisa menjadi revolusi besar dalam dunia onkologi. Kita mungkin sedang berada di ambang terciptanya vaksin kanker universal,” ujar Dr. Elias Sayour, ahli onkologi pediatrik dari University of Florida. 

Ia menambahkan bahwa vaksin mRNA bekerja layaknya "alarm" bagi sistem imun, membuat tubuh lebih siap melawan sel-sel kanker.

Data dari lebih dari 1.000 pasien di MD Anderson menunjukkan bahwa vaksin mRNA memiliki efek "tak spesifik" yang mampu mengaktifkan sistem imun secara luas. Artinya, vaksin tersebut tidak hanya melawan virus, tapi juga membantu tubuh menghadapi penyakit lain seperti kanker.

Dalam studi itu, pasien kanker paru stadium lanjut yang mendapat vaksin COVID-19 memiliki median harapan hidup 37,3 bulan, dibanding 20,6 bulan pada kelompok yang tidak divaksin. Sementara pada pasien melanoma metastatik (kanker kulit stadium lanjut), angka harapan hidup naik dari rata-rata 26,7 bulan menjadi 30–40 bulan.

“Ini hasil yang luar biasa. Efek seperti ini jarang kita temukan bahkan pada terapi eksperimental,” kata Dr. Duane Mitchell, direktur UF Clinical and Translational Science Institute.

Para peneliti kini tengah menyiapkan uji klinis acak berskala besar untuk memastikan hasil ini. Jika terbukti, dunia medis mungkin akan menyaksikan babak baru dalam pengobatan kanker berbasis mRNA — yang sebelumnya hanya dikenal sebagai teknologi di balik vaksin COVID-19.

Temuan ini juga membuka peluang besar bagi pengembangan vaksin kanker universal, yang suatu hari nanti bisa menjadi perlindungan tambahan bagi jutaan pasien di seluruh dunia.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment