Virus Marburg 'Mata Berdarah' Tewaskan 15 Jiwa di Rwanda: Ini yang Perlu Anda Ketahui

04 Desember 2024 16:10
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Dengan 15 nyawa yang telah melayang dan banyak lagi yang terancam, virus "mata berdarah" ini memerlukan perhatian mendesak. Kewaspadaan, deteksi dini, dan upaya global yang terkoordinasi sangat penting untuk mencegah kehancuran lebih lanjut. Lembaga kesehatan di seluruh dunia harus terus berupaya mencari solusi yang efektif untuk memberantas penyakit mematikan ini.

Sahabat.com - Virus Marburg, yang dikenal dengan sebutan "virus mata berdarah", telah merenggut 15 nyawa di Rwanda. Simak informasi terkait gejala, cara penularan, dan upaya global yang sedang dilakukan untuk menanggulangi penyebarannya.

Dunia kembali dihadapkan pada ancaman kesehatan serius setelah virus Marburg, atau yang dikenal dengan sebutan "virus mata berdarah", menyebar di Rwanda dan mengakibatkan kematian 15 orang. 

Diperkirakan, ratusan orang lainnya juga terinfeksi. Otoritas kesehatan global kini mengeluarkan peringatan untuk para pelancong terkait penyebaran virus ini, di tengah kekhawatiran tentang penyakit lain seperti mpox dan demam Oropouche. Berikut adalah informasi penting yang perlu Anda ketahui tentang virus ini.

Apa Itu Virus Marburg?

Virus Marburg adalah patogen yang sangat menular dan memiliki kedekatan dengan virus Ebola. Penyakit ini ditularkan dari kelelawar buah, yang merupakan inang alami virus ini, ke manusia. Penularan antar manusia terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh seperti darah, air liur, atau urin dari individu yang terinfeksi.

Virus ini pertama kali ditemukan di Afrika dan mendapatkan julukan "virus mata berdarah" karena salah satu gejala paling parahnya, yaitu pendarahan dari mata, selain pendarahan lainnya yang terjadi di tubuh penderita.

Seberapa Bahaya Virus Ini?

Virus Marburg merupakan virus mematikan dengan angka kematian yang berkisar antara 24% hingga 88%, tergantung pada jenis virus dan ketersediaan perawatan medis yang memadai. Begitu terinfeksi, gejala penyakit muncul dengan cepat, dan tanpa intervensi yang tepat, kondisi pasien dapat memburuk dengan sangat cepat.

Gejalanya dimulai dengan demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri otot, dan kelelahan. Seiring perkembangan infeksi, pasien bisa mengalami muntah, diare, nyeri perut, dan dalam kasus yang parah, pendarahan internal, syok, serta kegagalan organ. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggambarkan penderita pada tahap lanjut penyakit ini dengan penampilan yang "seperti hantu", dengan mata yang cekung, wajah yang tampak kurus, dan kelelahan ekstrem.

Gejala Virus 'Mata Berdarah'

Gejala awal penyakit ini mirip dengan infeksi virus lainnya, yang sering menyebabkan keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan. Beberapa gejala awalnya meliputi:

- Demam dan menggigil
- Sakit kepala parah
- Nyeri otot dan sendi
- Sakit tenggorokan dan ruam

Seiring dengan kemajuan penyakit, gejala yang lebih parah dapat muncul, antara lain:

- Muntah dan diare, sering kali disertai darah
- Pendarahan dari mata, hidung, dan mulut
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja
- Kebingungan dan pusing

Dalam kasus ekstrem, gagal organ dan demam berdarah dapat terjadi, yang berujung pada kematian.

Upaya Penanggulangan di Rwanda

Rwanda telah mengambil langkah cepat untuk mengendalikan wabah ini, termasuk mengisolasi individu yang terinfeksi dan melakukan pelacakan kontak secara menyeluruh. Langkah-langkah ini sangat penting, karena virus ini dapat menyebar dengan cepat di masyarakat tanpa protokol pengendalian yang ketat. Pejabat kesehatan masyarakat menekankan pentingnya praktik kebersihan dan perlengkapan pelindung bagi tenaga medis untuk membatasi penularan.

Apakah Ada Pengobatan untuk Virus Ini?

Saat ini, belum ada pengobatan antivirus khusus atau vaksin untuk virus Marburg. Perawatan suportif, termasuk rehidrasi dan pengelolaan gejala, tetap menjadi pilar utama dalam penanganan penyakit ini. Upaya pengembangan terapi yang efektif, termasuk vaksin eksperimental dan pengobatan berbasis imun, sedang dilakukan secara global, meskipun masih dalam tahap percobaan klinis.

Sementara itu, pencegahan menjadi hal yang paling utama. Pedoman kesehatan masyarakat menekankan pentingnya isolasi, penggunaan alat pelindung diri, dan edukasi kepada masyarakat tentang gejala serta cara penularan virus ini.

Pentingnya Upaya Global

Virus Marburg menjadi pengingat keras akan pentingnya sistem kesehatan yang tangguh dan kolaborasi internasional dalam memerangi penyakit menular. Meskipun respons Rwanda patut diapresiasi, wabah ini juga mengungkapkan kerentanannya dalam pemantauan dan pengendalian penyakit secara global.

Hingga vaksin dan pengobatan yang terarah tersedia secara luas, meningkatkan kesadaran dan memperkuat langkah-langkah pencegahan akan tetap menjadi kunci dalam menanggulangi penyebaran virus mematikan ini.

Dengan 15 nyawa yang telah melayang dan banyak lagi yang terancam, virus "mata berdarah" ini memerlukan perhatian mendesak. Kewaspadaan, deteksi dini, dan upaya global yang terkoordinasi sangat penting untuk mencegah kehancuran lebih lanjut. Lembaga kesehatan di seluruh dunia harus terus berupaya mencari solusi yang efektif untuk memberantas penyakit mematikan ini.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment