Vitamin K Super Canggih Ini Bisa Bantu Otak Sembuh Sendiri, Potensi Baru Lawan Alzheimer dan Parkinson

15 Oktober 2025 12:30
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penemuan ini bukan sekadar kabar baik bagi dunia medis, tapi juga membuka peluang besar bagi inovasi terapi regeneratif di masa depan.

Sahabat.com - Penelitian terbaru dari Jepang menemukan terobosan mengejutkan yang bisa membuka jalan menuju masa depan dunia kesehatan otak. 

Para ilmuwan dari Shibaura Institute of Technology berhasil menciptakan versi baru vitamin K yang jauh lebih kuat dan mampu membantu otak memperbaiki diri sendiri. 

Temuan ini menjadi harapan baru bagi penderita penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer, Parkinson, dan Huntington yang hingga kini belum memiliki obat yang benar-benar menyembuhkan.

Selama ini, penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson terjadi karena sel-sel otak (neuron) perlahan rusak dan mati. Akibatnya, kemampuan berpikir, mengingat, dan bergerak seseorang menurun drastis seiring waktu. Obat yang ada saat ini hanya bisa membantu meredakan gejala, bukan menghentikan penyebab utamanya. 

Di sinilah penelitian baru ini menjadi sorotan, karena bertujuan menumbuhkan kembali neuron yang hilang—sebuah langkah besar dalam dunia kedokteran modern.

Vitamin K selama ini dikenal karena perannya dalam pembekuan darah dan kesehatan tulang, tapi ternyata nutrisi ini juga punya peran penting dalam menjaga fungsi otak. Masalahnya, bentuk alami vitamin K seperti menaquinone-4 (MK-4) belum cukup kuat untuk dijadikan terapi regeneratif bagi kerusakan sel saraf. Untuk itu, tim peneliti mengembangkan versi sintetis baru dengan efek tiga kali lebih kuat dari vitamin K alami.

Penelitian yang diterbitkan di ACS Chemical Neuroscience ini dipimpin oleh Associate Professor Yoshihisa Hirota dan Professor Yoshitomo Suhara. Mereka berhasil menggabungkan vitamin K dengan asam retinoat (turunan aktif vitamin A) untuk meningkatkan kemampuannya dalam menstimulasi pertumbuhan neuron.

“Vitamin K analog baru yang kami kembangkan menunjukkan potensi tiga kali lebih besar dalam mengubah sel punca menjadi neuron dibanding vitamin K alami. Karena kehilangan neuron adalah penyebab utama penyakit seperti Alzheimer, senyawa ini bisa menjadi agen regeneratif untuk memulihkan fungsi otak,” ujar Dr. Hirota.

Dalam percobaan laboratorium, versi baru vitamin K ini — yang disebut Novel VK — terbukti dapat menembus penghalang darah-otak dengan mudah dan tetap stabil di dalam tubuh. Molekul ini juga bekerja lewat reseptor mGluR1, reseptor penting yang berperan dalam komunikasi antar sel saraf. Dengan mekanisme ini, Novel VK mampu mendorong regenerasi neuron sekaligus melindungi sel otak dari kerusakan lebih lanjut.

“Penelitian kami membuka pendekatan baru untuk menangani penyakit neurodegeneratif. Obat turunan vitamin K yang mampu memperlambat atau memperbaiki gejala Alzheimer bisa meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganya, sekaligus mengurangi beban ekonomi dari biaya perawatan jangka panjang,” tambah Hirota.

Menariknya, senyawa ini juga menunjukkan kestabilan yang tinggi ketika diuji pada hewan hidup (in vivo). Novel VK bukan hanya mampu menembus otak, tetapi juga menghasilkan konsentrasi vitamin K aktif yang lebih tinggi dibanding vitamin alami. Hasil ini membuat para ilmuwan semakin optimistis bahwa suatu hari nanti, otak manusia bisa benar-benar memperbaiki dirinya sendiri dengan bantuan vitamin.

Penemuan ini bukan sekadar kabar baik bagi dunia medis, tapi juga membuka peluang besar bagi inovasi terapi regeneratif di masa depan. Jika riset lanjutan berhasil, mungkin kita akan menyaksikan era baru di mana penyakit seperti Alzheimer bukan lagi vonis seumur hidup, melainkan kondisi yang bisa dipulihkan secara alami.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment