Vitamin K2 Terbukti Efektif Mengurangi Kram Kaki Malam pada Lansia

05 November 2024 15:49
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Temuan ini mendukung perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi dampak vitamin K2 terhadap kualitas tidur dan kualitas hidup orang yang sering mengalami kram kaki malam.

Sahabat.com - Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam JAMA Internal Medicine mengungkapkan bahwa vitamin K2 dapat mengurangi frekuensi, intensitas, dan durasi kram kaki malam (Nocturnal Leg Cramps/NLC) pada orang dewasa lanjut usia. 

Kram kaki malam adalah masalah umum yang dialami sekitar 60-70% orang dewasa, dengan sekitar 20% di antaranya melaporkan gejala yang cukup parah hingga mengganggu tidur dan menyebabkan stres. Banyak penderita mencari bantuan medis karena gejala tersebut, namun pengobatan untuk meredakan NLC terbatas dan belum banyak yang terbukti efektif. 

Obat-obatan seperti penghambat saluran kalsium dan magnesium belum menunjukkan bukti yang kuat dalam meredakan gejala NLC, sementara penggunaan kina, meskipun efektif, disarankan untuk dihindari karena efek samping yang serius. Pengobatan lain umumnya kurang didukung oleh bukti yang memadai tentang efektivitas dan keamanannya, sehingga pengelolaannya menjadi tantangan bagi tenaga medis.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa vitamin K2 dapat menjadi terapi yang aman dan efektif untuk mengurangi kram otot pada pasien yang menjalani dialisis. Temuan ini membuka potensi vitamin K2 untuk meredakan gejala NLC. Dalam studi terbaru ini, para peneliti melakukan uji klinis acak, double-blind yang dikendalikan plasebo di dua rumah sakit di China. 

Studi ini melibatkan peserta berusia di atas 65 tahun yang telah mengalami setidaknya dua episode NLC dalam dua minggu terakhir sebelum perekrutan. Peserta yang memenuhi syarat disaring untuk mengecualikan mereka yang baru saja mengonsumsi vitamin K2, memiliki kanker, penyakit metabolik, atau kondisi medis lain yang relevan. 

Mereka kemudian dibagi menjadi dua kelompok secara acak, dengan setengah menerima dosis harian 180 μg vitamin K2 dan setengah lainnya menerima plasebo selama delapan minggu. Kapsul vitamin K2 dan plasebo terlihat identik dalam penampilan dan kemasan, dan baik staf peneliti maupun peserta tidak mengetahui pengelompokan tersebut.

Setiap peserta mengonsumsi satu kapsul per malam dan diminta untuk melaporkan kejadian NLC, tingkat rasa sakit, dan durasi kram. Staf peneliti menghubungi peserta setiap minggu untuk memastikan kepatuhan terhadap pengobatan, mengumpulkan laporan, serta menanyakan efek samping yang mungkin terjadi. Penelitian ini mengukur jumlah rata-rata NLC yang dialami setiap minggu selama delapan minggu, serta mengukur tingkat keparahan (dalam skala 1 hingga 10) dan durasi kram dalam menit sebagai hasil sekunder.

Dari 199 peserta yang berusia rata-rata 72,3 tahun, lebih dari 54% di antaranya adalah perempuan. Sebanyak 96 peserta menerima plasebo, sementara 103 lainnya mendapatkan kapsul vitamin K2. Tingkat kepatuhan peserta di kedua kelompok cukup tinggi, yakni antara 86-92%. Pada awal studi, kedua kelompok mengalami frekuensi kram yang hampir serupa, dengan kelompok yang menerima vitamin K2 melaporkan rata-rata 2,6 episode kram per minggu, sementara kelompok plasebo melaporkan 2,71 episode. 

Namun, setelah delapan minggu, kelompok yang menerima vitamin K2 melaporkan penurunan signifikan dalam frekuensi kram, dengan rata-rata hanya 0,96 episode per minggu, sementara kelompok plasebo justru mengalami peningkatan frekuensi menjadi 3,63 episode per minggu. Penurunan ini tercatat signifikan secara statistik. 

Selain itu, kelompok yang mengonsumsi vitamin K2 juga melaporkan penurunan yang lebih besar dalam tingkat keparahan rasa sakit dan durasi kram, sementara tidak ada efek samping yang dilaporkan terkait dengan konsumsi vitamin K2.

Kram kaki malam adalah keluhan yang umum, namun pengelolaannya sering kali sulit karena penyebabnya yang belum sepenuhnya jelas, dan terapinya terbatas. Oleh karena itu, pengembangan pengobatan baru perlu memperhatikan aspek keamanan dan efektivitas. 

Temuan dari studi ini menunjukkan bahwa vitamin K2, yang sebelumnya terbukti efektif dalam mengatasi kram pada pasien dialisis, juga dapat mengurangi intensitas, durasi, dan frekuensi kram kaki malam pada orang dewasa lanjut usia. Mekanisme yang mendasari manfaat ini mungkin berkaitan dengan penurunan kadar kalsium, yang menyebabkan relaksasi otot.

Terapi dengan vitamin K2 tampaknya aman untuk orang lanjut usia, dengan tidak ada efek samping yang dilaporkan selama studi. Namun, penggunaan vitamin K2 tidak disarankan bagi individu yang mengonsumsi obat pengencer darah tertentu, karena dapat mempengaruhi efektivitas obat tersebut. 

Peneliti tidak menilai dampak terapi terhadap kualitas tidur atau kualitas hidup peserta, karena hal tersebut bisa mempengaruhi kepatuhan peserta terhadap protokol penelitian. Selain itu, semua peserta dalam penelitian ini mengalami gejala NLC ringan, sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai apakah suplementasi vitamin K2 juga dapat membantu mengurangi kram yang lebih parah.

Secara keseluruhan, studi ini menunjukkan bahwa vitamin K2 memiliki potensi untuk mengurangi gejala NLC dengan aman dan efektif. Temuan ini mendukung perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi dampak vitamin K2 terhadap kualitas tidur dan kualitas hidup orang yang sering mengalami kram kaki malam.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment