Waspada! Demam Tifus Bawaan Kutu Mulai Merebak, Ancaman Diam-diam untuk Anda dan Hewan Peliharaan

08 Agustus 2025 14:11
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi yang ditularkan lewat kotoran kutu terinfeksi, biasanya setelah kutu menggigit tikus, oposum, atau kucing liar.

Sahabat.com - Kasus demam tifus yang dibawa kutu kini meningkat di beberapa wilayah California Selatan, membuat para pemilik hewan peliharaan harus ekstra hati-hati. 

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi yang ditularkan lewat kotoran kutu terinfeksi, biasanya setelah kutu menggigit tikus, oposum, atau kucing liar. 

Kotoran kutu tersebut bisa masuk ke tubuh manusia melalui luka di kulit atau bahkan lewat mata.

Di Amerika Serikat, sebagian besar kasus tercatat di Texas, California, dan Hawaii, dengan rata-rata sekitar 300 kasus setiap tahun. 

Menurut Dinas Kesehatan California, penyakit ini bisa terjadi sepanjang tahun, namun paling sering muncul pada akhir musim panas hingga musim gugur. 

Tahun ini saja, Kabupaten Los Angeles sudah melaporkan 79 kasus yang terkonfirmasi atau diduga, belum termasuk Long Beach dan Pasadena. Long Beach sendiri mencatat 20 kasus hingga akhir Juli, naik dari 12 kasus pada periode yang sama tahun lalu.

Yang perlu diwaspadai, sekitar 75% pasien di Long Beach harus dirawat di rumah sakit, meski semuanya sudah sembuh. 

“Jika tren ini berlanjut, jumlah kasus tahun ini bisa memecahkan rekor,” ungkap Departemen Kesehatan Long Beach.

Risiko tertinggi dialami oleh orang yang sering berinteraksi dengan hewan pembawa kutu terinfeksi seperti tikus, oposum, atau kucing liar. 

Bahkan jika penyakit ini tidak banyak ditemukan di lingkungan Anda, para pakar kesehatan tetap menyarankan untuk menghindari kontak dengan hewan liar. Mereka yang tinggal di area dengan infestasi tikus atau hewan pengerat juga masuk kategori rawan.

Langkah pencegahan yang disarankan antara lain menjaga hewan peliharaan tetap di dalam rumah, rutin memberi obat anti-kutu, selalu menutup rapat tempat sampah, serta tidak meninggalkan makanan hewan di luar rumah. 

Jangan memberi makan hewan liar, bersihkan halaman dari semak atau tumpukan barang, dan tutup semua celah yang bisa menjadi jalan masuk hewan kecil.

Gejala tifus bawaan kutu meliputi demam, sakit kepala, menggigil, nyeri otot, dan ruam di area dada, samping tubuh, atau punggung. 

Dalam kasus langka, penyakit ini dapat menyebabkan radang selaput otak (meningitis) atau radang katup jantung (endokarditis). 

Meski kematian jarang terjadi, pernah tercatat tiga kasus meninggal di Los Angeles pada 2022, seluruhnya pasien dewasa dengan penyakit bawaan lain.

Jika mengalami gejala, segera hubungi tenaga medis karena penyakit ini bisa diobati dengan antibiotik. Kewaspadaan dan pencegahan menjadi kunci utama untuk melindungi diri dan hewan kesayangan dari ancaman penyakit yang nyaris tak terlihat ini.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment