Sahabat.com - Kematian karena kanker yang dipicu oleh obesitas kini makin meresahkan di Amerika Serikat.
Selama 20 tahun terakhir, angka kematian akibat jenis kanker ini melonjak tiga kali lipat. Siapa saja yang paling terdampak?
Ternyata, perempuan, orang lanjut usia, warga kulit hitam dan penduduk asli Amerika, serta masyarakat pedesaan adalah kelompok yang paling terkena imbasnya.
Penelitian terbaru yang dipresentasikan dalam konferensi ENDO 2025 oleh Endocrine Society di San Francisco menyebutkan bahwa lebih dari 33.000 kematian terkait kanker yang dipicu obesitas terjadi di dua dekade terakhir. Kenaikannya sangat signifikan, dan temuan ini membuat banyak ahli kesehatan semakin khawatir.
Salah satu peneliti utama, Dr. Faizan Ahmed dari Hackensack Meridian Jersey Shore University Medical Center, menyampaikan, “Obesitas merupakan faktor risiko besar untuk berbagai jenis kanker dan berkontribusi terhadap kematian dalam jumlah besar.”
Ia juga menegaskan pentingnya pemeriksaan dini dan akses perawatan yang lebih baik, terutama di wilayah pedesaan dan kelompok masyarakat yang kurang terlayani.
Data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa lebih dari 40% orang dewasa di Amerika hidup dengan obesitas.
Masalah ini bukan sekadar soal pola makan atau kurang olahraga, tapi juga melibatkan faktor genetik, hormonal, lingkungan, hingga perkembangan sejak kecil.
Selain kanker, obesitas juga meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis lain seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan gangguan ginjal.
Yang lebih mengejutkan, CDC menyebut ada 13 jenis kanker yang berkaitan langsung dengan obesitas, dan jenis-jenis ini mencakup 40% dari seluruh kasus kanker yang didiagnosis tiap tahunnya di AS.
Beberapa di antaranya termasuk kanker payudara (pada perempuan pasca-menopause), usus besar, pankreas, rahim, ginjal, hingga kanker otak jenis meningioma.
Dalam penelitian Dr. Faizan, data kematian dari tahun 1999 hingga 2020 dianalisis, dan hasilnya cukup mengejutkan: angka kematian akibat kanker terkait obesitas naik dari 3,73 menjadi 13,52 per juta jiwa.
Wilayah Midwest mencatat angka kematian tertinggi, sementara wilayah timur laut (Northeast) memiliki tingkat yang paling rendah. Negara bagian dengan angka tertinggi adalah Vermont, Minnesota, dan Oklahoma. Sebaliknya, Utah, Alabama, dan Virginia mencatat angka yang paling rendah.
Temuan ini jadi pengingat keras bahwa obesitas bukan hanya soal penampilan, tapi juga soal hidup dan mati. Perlu ada langkah serius dari pemerintah dan masyarakat untuk menekan angka ini, mulai dari edukasi kesehatan, akses layanan medis yang merata, hingga perubahan gaya hidup. Jangan anggap remeh, karena yang terancam bukan cuma tubuh, tapi nyawa.
0 Komentar
Obat Tidur Populer Ini Ternyata Bisa Lindungi Otak dari Alzheimer, Begini Temuan Ilmuwan
Obat Kanker Payudara yang Menyelamatkan Nyawa Ternyata Punya Efek Samping Langka Tapi Serius
Ternyata ASI Punya Jam Alami, Waktu Penyimpanan Bisa Pengaruhi Tidur dan Imunitas Bayi
Terobosan Baru! Saraf Tulang Belakang Buatan di Lab Bisa Jadi Kunci Sembuhkan Kelumpuhan
Leave a comment